Calon Guru Penggerak yang Gagal, Lalu Bangkit dan Berhasil

Aleepenaku.Calon Guru Penggerak yang Gagal, Lalu Bangkit dan Berhasil. Tulisan ini adalah cerita nyata sebagai bahan pembelajaran, evaluasi dan refleksi. Terutama bagi sahabat yang ingin dan sedang mendaftar CGP. Setelah gagal karena faktor X, ternyata ada kesuksesan yang  lebih besar. Kisah ini, akan segera terbit dibukukan. InsyaAllah. Ikuti petualangannya.

Episode Khusus Merah Putih PP (MP3)

CGP  Gagal

Pada awalnya, saya memperoleh informasi tentang pendaftaran calon guru penggerak dari laman kemdikbud.go.id.  Pada waktu itu saya membaca program  pendidikan guru penggerak  sangat bagus.  Sebab,  materinya  berkaitan langsung dengan tugas dan tanggung jawab guru.  Oleh karena itu,  saya sangat tertarik mempelajari materi-materi yang ada dalam program pendidikan guru penggerak. Bahkan,  saya juga sempat menonton video peluncuran program merdeka belajar episode 5 tentang guru penggerak. 

Pada saat menonton video peluncuran program guru penggerak Saya tertarik dengan pernyataan Mendikbudristek, Bapak Nadiem Makarim bahwa guru penggerak ini merupakan guru yang siap bertransformasi dalam memajukan pendidikan.

Selanjutnya saya membuka SIM PKB saya dan ternyata dinyatakan bahwa untuk daerah Kabupaten Sumenep bisa mendaftar pada program pendidikan guru penggerak angkatan 5.  semangat dan motivasi intrinsik saya muncul untuk segera mendaftar.  Kemudian dengan saksama saya memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai syarat administrasi dalam mendaftar calon guru penggerak angkatan 5. Tidak membutuhkan waktu yang lama saya sudah bisa melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan.  termasuk melengkapi biodata atau curriculum vitae yang harus diunggah ke SIM PKB. 

 

Mengisi Esai

Setelah melengkapi dokumen administrasi,  saya melanjutkan untuk mengisi esai.  essay adalah hal yang paling menarik menurut saya ketika memulai mendaftar calon guru penggerak. Mengapa?  sebab dalam esai itulah saya bisa menuangkan apa yang saya miliki, saya tahu mengerti memahami mengalami dan melakukannya.  waktu itu Saya mengerjakan dengan tenang di tempat yang sepi Hening dan sunyi.  Tujuannya agar saya bisa maksimal untuk menuliskan rekam jejak saya pengalaman saya dan kemampuan saya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. 

Dalam esai,  saya harus menjawab beberapa soal yang berkaitan dengan pengetahuan pemahaman pengalaman dan tindakan yang saya lakukan sebagai guru.  Kalau tidak salah ada sekitar lima pertanyaan utama. Dimulai dari Alasan saya sebagai cgp mendaftar pada program calon guru penggerak angkatan 5 itu.  kemudian saya harus menceritakan pengalaman nyata terkait dengan praktik baik mendampingi seseorang maupun berkolaborasi dengan orang lain di sekolah maupun di luar sekolah.  barulah saya menjawab pada soal-soal essay tentang seputar permasalahan yang ada.

Adapun aktivitas yang saya lakukan dalam rangka mengatasi persoalan yang terjadi di sekolah dan melibatkan pihak lain itu mencakup waktu kejadian kemudian pihak yang terlibat serta solusi alternatif yang dipilih serta diterapkan saat itu.  Hal yang terpenting ketika kita mencoba untuk menyelesaikan persoalan jangan lupa bahwa strategi atau pendekatan yang digunakan juga dimunculkan dalam mengisi esai itu. lah yang saya lakukan ketika mengisi esai.  Jadi mengisi isi itu harus dari pikiran perasaan dan pengalaman nyata tidak boleh mengarang-ngarang ataupun bukan kejadian atau peristiwa dan pengalaman yang sebenarnya. 


Aktivitas Lokakarya 5

Ketika diminta tentang sikap ataupun strategi dalam pemecahan masalah maka saya menjawab yang sederhana saja.  Misalnya saya melakukan pendekatan persuasif secara personal untuk mengajak teman-teman guru di sekolah dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang ada.  Contoh masalah misalnya tentang kebingungan guru dalam melakukan penilaian mengisi aplikasi raport,melaksanakan literasi kelas maupun persoalan lain yang dianggap penting dan berhubungan dengan kegiatan pendidikan di sekolah.

Hal lain yang saya tulis dalam isi itu adalah ketika saya mendampingi guru-guru untuk melaksanakan program literasi guru.  program literasi guru tersebut meliputi kegiatan menulis dasar bagi guru kemudian penguatan kompetensi guru untuk melaksanakan literasi di kelas.  Saya memberikan contoh konkrit apa yang saya lakukan di kelas yakni Ketika saya sudah berproses melaksanakan kegiatan literasi kelas bersama siswa dan aktivitas saya sudah saya bukukan sehingga cukup mudah untuk memberikan pengertian bagi guru lain untuk melakukan aktivitas atau kegiatan literasi di kelasnya.

Selain itu saya juga melakukan pendampingan kepada guru dalam menulis yang sederhana.  misalnya menuliskan tentang pengalaman guru mengajar di kelas,  aktivitas guru dalam kegiatan KKG Mini,  kegiatan guru dalam pengembangan diri dan lain sebagainya.  Saya pikir dalam esai itu tidak banyak kesulitan yang saya tuliskan. Sekali lagi sebab berasal dari pengalaman nyata yang saya lakukan setidaknya 2 tahun terakhir saat mengisi esai.

Adapun isian lain tentang Keterlibatan saya atau kolaborasi saya dalam komunitas belajar maupun komunitas literasi juga saya paparkan dalam mengisi isi itu.  misalnya Ketika saya berkolaborasi dengan teman-teman di komunitas literasi mengisi pelatihan mendampingi guru menulis mendampingi siswa menulis hingga benar-benar menghasilkan Karya yaitu karya buku.

Nah setelah saya mengisi isi dengan penuh keyakinan apa yang saya Tuliskan bener-bener telah mewakili apa yang saya alami dan lakukan.  sehingga saya sangat yakin untuk seleksi administrasi kemudian seleksi menulis diisi itu akan lolos.  Mengapa?  sebab saya optimis bahwa apa yang saya lakukan benar-benar ada dampak bagi guru lain dan murid.  Terutama ketika saya telah benar-benar mendampingi beberapa guru dalam menulis serta membelajarkan siswa dalam literasi dan berkarya.  itulah keyakinan saya bahwa saya insya Allah akan lulus sebagai calon guru penggerak angkatan 5.

 

Simulasi Mengajar

Setelah melaksanakan kegiatan atau aktivitas mengisi isi selanjutnya saya mendapat jadwal untuk melaksanakan simulasi mengajar.  perlu diketahui bahwa simulasi mengajar itu dilakukan setelah saya menentukan topik sesuai ketentuan kemudian menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran serta mengunggahnya ke Ayo Berbagi melalui SIM PKB.  kebetulan,  saya mengajar di kelas 5.  sehingga materi yang saya ambil sesuai topik yang ditentukan adalah kesehatan sistem peredaran darah pada manusia. 

Saya mulai menyiapkan atau menyusun RPP yang terdiri dari identitas RPP tujuan pembelajaran Kegiatan inti pembelajaran termasuk apersepsi dan kegiatan akhir serta penilaian atau tes formatif.  selain itu saya juga membuat alat peraga dari gabus putih tentang sistem peredaran darah pada manusia.  yaitu saya menempel gambar jantung dan organ peredaran darah lainnya baik peredaran darah besar maupun peredaran darah kecil.  harapannya saya akan mudah melaksanakan simulasi mengajar di depan dua asesor menggunakan alat peraga tersebut.  

Benar saja bahwa ketika saya melaksanakan simulasi mengajar tidak terdapat kesulitan yang berarti.  saya dengan mudah dapat melakukan atau melaksanakan simulasi mengajar di depan dua asessor menggunakan alat peraga.  namun demikian ada satu trik dari saya bahwa ketika melaksanakan simulasi mengajar saya juga menyiapkan RPP di sebelah meja Sebagai panduan dalam mengajar.  setelah asesor menanyakan identitas saya berupa KTP maka saya menunjukkan KTP ke depan kamera yang dapat dilihat jelas oleh asesor. 

Setelah saya mengajar dalam simulasi mengajar kemudian saya menutup kegiatan pembelajaran dengan salam seperti biasanya.  kemudian setelah itu kedua asesor bertanya jawab kepada saya tentang kekurangan dan kelebihan alat peraga yang saya gunakan.  kedua asesor bertanya bagaimana jika menggunakan alat peraga tersebut dalam kegiatan pembelajaran yang nyata di kelas.  Apa yang akan saya sempurnakan dari alat peraga yang saya buat itu? Kemudian asesor juga bertanya apa rencana saya selanjutnya Setelah saya melakukan simulasi mengajar menggunakan alat peraga tersebut.

Dengan jujur saya menjawab bahwa sebenarnya alat peraga saya itu ada kekurangannya.  salah satu kekurangannya adalah alat peraga yang saya buat itu masih kecil, belum tampak jelas, belum 3 dimensi dan tidak benar-benar ada aliran darah dalam sistem peredaran darah itu.

Simulasi mengajar sebagai calon guru penggerak angkatan 5 dan wawancara sekilas tentang pembelajaran yang saya lakukan selesai.  Hati saya merasa bahagia plong tidak ada beban dan merasa yakin bahwa saya bisa lolos sebagai calon guru penggerak angkatan 5. Apalagi RPP yang saya buat merupakan RPP yang benar-benar saya terapkan di kelas dan sudah dilegalisasi oleh Kepala Sekolah. 

Untuk aktivitas selanjutnya adalah saya tinggal menunggu seleksi atau tes wawancara.  seleksi wawancara juga di jadwal yang dapat saya lihat di SIM PKB.  sambil menunggu jadwal kegiatan seleksi wawancara saya juga berkomunikasi dengan pemantau seleksi wawancara.  saya mendapatkan pengarahan bahwa nanti calon guru penggerak angkatan 5 yang akan diseleksi wawancara akan mendapatkan jadwal tanggal dan waktu di SIM PKB.  selain itu juga akan dihubungi melalui wa oleh pemantau seleksi wawancara.


Seleksi Wawancara 

Sesi selanjutnya yang saya tunggu-tunggu adalah seleksi wawancara.  perlu diketahui bahwa seleksi wawancara dilaksanakan setelah selesai diuji atau diseleksi di esai dan simulasi mengajar.  nah seperti biasa bahwa seleksi wawancara juga diuji oleh dua orang asesor.  tentang pemberitahuan atau informasi pelaksanaan seleksi wawancara atau uji wawancara itu dapat dilihat dari SIM PKB.  di SIM PKB telah tertulis jadwal atau waktu seleksi wawancara.  peserta diharap masuk dengan cara menekan Icon video conference atau tatap maya virtual bersama dua asesor.

Untuk mengikuti seleksi wawancara ini sebelumnya saya telah belajar uraian-uraian atau tulisan saya pada esai.  sebab menurut informasi bahwa yang diujikan oleh asesor adalah mengkonfirmasi apa yang ditulis di esai.  artinya bahwa kedua asesor akan mengkonfirmasi pengalaman saya.  Baik pengalaman mengajar, bersosialisasi, kemudian berkiprah dalam komunitas belajar, menyelesaikan masalah dengan solusi serta aktivitas saya mendampingi guru-guru lainnya.

Benar saja ketika aktivitas seleksi wawancara akan dimulai saya terlebih dahulu diminta untuk menunjukkan identitas.  tentu saja saya sudah menyiapkan KTP sebelumnya.  saya mau menunjukkan KTP persis di depan kamera yang tampak jelas oleh kedua asesor.  setelah itu kedua asesor mempersilahkan saya atau menanyakan saya tentang kesiapan mengikuti seleksi wawancara.  Saya menjawab dengan tenang bahwa saya sudah siap untuk diwawancarai. 

Ketika proses wawancara berlangsung kedua asesor benar-benar mengkonfirmasi apa yang saya tulis sebagai pengalaman di uraian atau esai.  Selain itu kedua asesor juga bertanya tentang bagaimana saya menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dengan solusi alternatif yang dipilih berdasarkan musyawarah atau koordinasi dengan warga sekolah.  

Akan tetapi takdir berbicara lain,  setelah beberapa saat saya diwawancarai tiba-tiba lampu padam.  saya sangat terkejut luar biasa.  Mengapa?  sebab Wawancara adalah penentuan juga bahwa saya bisa lolos untuk melanjutkan kepada seleksi berikutnya ataukah saya harus terhenti pada seleksi wawancara ini.

Dalam kebingungan, saya berusaha untuk bisa masuk ke g-meet lagi.  Namun saya tidak memiliki waktu banyak untuk bisa melanjutkan sesi seleksi wawancara. Saya tidak banyak memiliki waktu untuk melanjutkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari kedua asesor tersebut.  Namun demikian, kedua sensor tetap bersikap ramah dan mengatakan bahwa insiden tersebut tidak apa-apa.  artinya hati saya sedikit tenang bahwa saya bisa masuk kembali ke virtual meeting meskipun waktu sudah habis.

Seleksi wawancara selesai.  dalam kebimbangan,  saya sabar menunggu pengumuman kelulusan CGP 5.  Seperti yang saya juga sebelumnya bahwa hasil wawancara yang kurang maksimal ternyata mempengaruhi kelulusan saya dalam seleksi calon guru penggerak angkatan 5.  terbukti bahwa meskipun diseleksi 1 administrasi saya lolos ternyata pada tahap 2 saya dinyatakan tidak lolos sebagai calon guru penggerak angkatan 5.  Saya menyadari Tentu saya banyak kekurangannya.  apalagi pada sesi wawancara tersebut benar-benar telah membubarkan konsentrasi saya sehingga mempengaruhi pikiran saya. 

Saya tetap tenang meskipun dinyatakan tidak lolos sebagai calon guru penggerak angkatan 5.  Meskipun di dalam hati kecil juga berbicara bahwa saya seharusnya bisa lolos menjadi calon guru penggerak angkatan 5.  Akhirnya saya merefleksi diri bahwa ternyata untuk mengikuti seleksi daring atau online diperlukan persiapan yang lebih matang lagi.  Terutama menjaga dan mencermati situasi ketika sewaktu-waktu lampu padam atau terjadi kesalahan atau kekuranganoptimalan fungsi dari perangkat yang saya gunakan.

Saya berpikir bahwa saya harus ikut lagi di angkatan berikutnya yakni di angkatan 6.  akan tetapi ketika tiba waktunya pendaftaran di angkatan 6,  maka di Kabupaten Sumenep belum termasuk daerah sasaran.  Dengan sabar dan telaten, saya tetap bersemangat untuk menunggu di angkatan ke 7.  Saya meyakini bahwa dari kegagalan menjadi calon guru penggerak pada angkatan 5 InsyaAllah saya akan berhasil di angkatan ke 7.  Saya terus mempersiapkan diri mempelajari kekurangan dan mengevaluasi uraian rencana pelaksanaan pembelajaran dan alat peraga yang saya gunakan.

 

...(bersambung) ...



Post a Comment for "Calon Guru Penggerak yang Gagal, Lalu Bangkit dan Berhasil"