Apa dan Bagaimana Karya Tulis Ilmiah itu?

Apa dan Bagaimana Karya Tulis Ilmiah itu?*)

 
Karya Tulis Ilmiah sudah tidak asing lagi di dengar, apalagi bagi kaum intelektual, civitas akademika maupun masyarakat akedemik baik di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
seperti apa KTI itu? Mulailah memahami karakteristiknya:
Secara ringkas, ciri-ciri pokoknya antara lain berikut ini.
·         Karya tulis ilmiah berorientasi pada isi atau gagasan, bukan pribadi orang.
·         Karya tulis ilmiah bersandar pada rasionalitas dan objektivitas, bukan emosi, subjektivitas, dan perasaan pribadi.
·         Karya tulis ilmiah bersandar pada konsep, proposisi, dan penalaran, bukan imajinasi dan akal sehat semata (common sense).
·         Karya tulis ilmiah mengandalkan argumentasi yang didasari oleh logika, fakta, bukti, dan alasan yang dapat dibuktikan dan atau disalahkan (verifikasi dan atau falsifikasi) oleh pihak lain, bukan retorika dan puitika yang subjektif dan orisinalis­tis.
·         Karya tulis ilmiah ditulis untuk kebenaran ilmiah atau mengungkapkan kebenaran ilmiah, bukan pamrih-pamrih dan am­bisi-ambisi tertentu. Penulis semata-mata bertujuan menyampaikan dan menginformasikan ke­benaran, bukan imbalan material tertentu.
·         Karya tulis ilmiah disusun dengan sistematika dan struktur yang konvensional, dalam arti mengikuti kesepakatan-kesepakatan dan aturan-aturan sistematika dan struktur karya tulis ilmiah yang sudah ada. Dalam menulis suatu karya tulis ilmiah, seseorang tidak di­perbolehkan membuat sistematika dan struktur sendiri yang tidak lazim dan tidak dikenal di dalam dunia keilmuan.
·         Karya tulis ilmiah diungkapkan atau dituturkan dengan wacana yang sistema­tis, argumentatif, kohesif, koheren, dan runtut.
·         Karya tulis ilmiah ditulis dengan bahasa yang bernada teknis, cendekia (logis-rasional), resmi, padat-lugas, jelas, objektif, taat asas, bernalar, dan pro­porsional, bukan bahasa yang bernada umum, populer, keseharian, emo­tif, dan bombastis.
·         Karya tulis ilmiah bertumpu pada keberaksaraan atau tulisan, bukan kelisanan atau pendengaran. Tanpa keberaksaraan, karya tulis ilmiah dapat kehilangan objektivitas dan proposisionalitas.

      Berdasarkan ciri-ciri pokok tersebut terlihatlah anatomi atau unsur-unsur pokok yang harus ada dalam suatu karya tulis ilmiah. Bagaimanakah anatomi karya tulis ilmiah?. Unsur-unsur pokok apakah yang perlu ada dalam suatu karya tulis ilmiah?. Atas dasar ciri-ciri pokok tersebut, dapat dikatakan bahwa karya tulis ilmiah berjenis dan berbentuk apapun pertama-tama harus mengan­dung isi atau substansi yang bisa berupa bermacam-macam. Isi atau gagasan itu kemudian di­organisasikan atau dituangkan ke dalam struktur dan sistematika tertentu. Dalam mengorganisa­sikan atau menuangkan isi diperlukan bentuk atau model pengungkapan atau penuturan tertentu. Di samping itu, diperlukan juga bahasa karena bahasalah yang menjadikan isi/substansi, organisasi, dan  model pengungkapan mewujud. Jadi, pa­da dasarnya, karya tulis ilmiah memiliki empat macam unsur pokok, yaitu (1) isi atau susbtansi, (2) organisasi, (3) bentuk atau model pengungkapan, dan (4) bahasa ilmiah. Keempat unsur ini merupakan satu kesatuan, keutuhan, dan kebulat­an, tidak terpisah dan terlepas. Berikut ini diuraikan satu per satu secara ringkas.

Apakah isi atau gagasan dalam karya tulis ilmiah?
     Isi atau gagasan dalam karya tulis ilmiah berkenaan dengan ilmu pengetahu­an, yang bisa termasuk bidang ilmu-ilmu kemanusiaan, ilmu-ilmu sosial, dan ilmu-ilmu kealaman. Bagi guru atau tenaga pendidikan pada umumnya, isi atau gagasan itu berupa seluk-beluk masalah pendidikan, pengajaran, pembelajaran, dan pelatihan dalam arti seluas-luasnya. Sebagai contoh, kebijakan pendidikan, strategi pembelajaran, dan program pelatihan siswa.
      Isi atau gagasan tersebut dapat digali dengan cara curah pendapat (brainstorming) dengan pakar atau ahli bidang tertentu, merenungkan peristiwa-peristiwa sehari-hari atau alamiah [meditasi, refleksi, dan kontemplasi], menyarikan pengalaman pribadi, mem­baca pustaka-pustaka (buku, majalah, koran, dan sebagainya­). Curah pendapat dapat dilakukan dengan diskusi dengan orang lain dalam upaya mendapat dan menampung pikiran, gagasan, dan pandangan orang lain. Perenungan peristiwa sehari-hari dapat dilakukan dengan cara mencerna dan memahami kejadian yang telah berlangsung. Penyarian pengalaman pribadi dapat dilakukan dengan cara mengingat-ingat, mengendapkan, dan merefleksikan pengalaman diri sendiri sehingga menjadi objektif. Pembacaan bahan pustaka dilakukan dengan cara menelusuri, mencatat, dan mengingat pikiran, gagasan, dan atau pendapat yang ada.
      Sumbernya dapat berupa pustaka-pustaka, peristiwa se­hari-hari atau alamiah yang terjadi, pengalaman orang, pengalaman pribadi, dan pendapat pakar atau ahli yang dihubungi secara lisan. Apapun cara penggalian dan sumbernya, isi atau gagas­an dalam karya tulis ilmiah haruslah otentik, orisional, bermaslahat, layak tulis, menarik ditulis, sesuai dengan minat penulis, dikuasai oleh penulis, dan bahannya terjangkau.

Bagaimanakah organisasi dalam karya tulis ilmiah?
     Organisasi berkenaan dengan sistematika dan struktur karya tulis ilmiah. Kon­vensi sis­tematika dan struktur karya tulis ilmiah ini ada beberapa macam, sebagian ber­gantung pada bentuk dan jenis karya tulis ilmiah. Secara umum, sistematika karya tulis ilmiah meliputi bagian awal, bagian inti, dan bagian penutup. Disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, makalah, dan artikel memiliki bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir yang sedikit berbeda sehingga struktur atau sistematikanya pun berbeda. Demikian juga buku baik berupa buku, modul, diktat, dan hand-out memiliki sistematika dan struktur yang sedikit berbeda.

1)   Disertasi, tesis, dan skripsi serta laporan penelitian yang bersifat kuantatif memiliki sistematika dan struktur umum sebagai berikut.
      a)   Bagian awal meliputi (a) halaman sampul, (b) lembar logo, (c) halaman judul, (d) lembar persetujuan, (e) abstrak, (f) kata pengantar, (g) daftar isi, (h) daftar tabel, (i) daftar gambar, dan (j) daftar lampiran.
b)      Bagian inti meliputi:

                  BAB I PENDAHULUAN
                  1.1 Latar Belakang
                  1.2 Masalah
                  1.3 Tujuan Penelitian
                  1.4 Hipotesis Penelitian (jika ada)
                  1.5 Kegunaan Penelitian
                  1.6 Asumsi Penelitian (jika diperlukan)
                  1.7 Keterbatasan Penelitian
                  1.8 Penegasan Istilah
                  BAB II KAJIAN PUSTAKA
                  (Isi sesuai dengan relevansinya dengan penelitian)
                  BAB III METODOLOGI PENELITIAN
                  3.1 Rancangan Penelitian
                  3.2 Populasi dan Sampel
                  3.3 Instrumen Penelitian
                  3.4 Pengumpulan Data
                  3.5 Analisis Data
                  BAB IV HASIL PENELITIAN
                  4.1 Deskripsi Data
                  4.2 Pengujian Hipotesis
                  BAB V PEMBAHASAN
                  BAB VI PENUTUP
                  6.1 Simpulan
                  6.2 Saran

      c)   Bagian akhir meliputi (a) daftar rujukan, (b) lampiran, dan (c) riwayat hidup.
2)   Disertasi, tesis, dan skripsi serta laporan penelitian yang bersifat kualitatif memiliki sistematika dan struktur sebagai berikut.
      a)   Bagian awal sama dengan bagian awal disertasi, tesis, dan skripsi yang bersifat kuantatitatif.
b)      Bagian inti meliputi tiga altenatif model sebagai berikut.

            (Model I)
BAB I PENDAHULUAN
                  A. Konteks Penelitian
                  B. Fokus Penelitian
                  C. Landasan Teori
                  D. Kegunaan Penelitian
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
                  A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
                  B. Lokasi/Kehadiran Peneliti
                  C. Sumber Data
                  D. Prosedur Pengumpulan Data
                  E. Analisis Data
                  F. Pengecekan dan Keabsahan Temuan
                  G. Tahap-tahap Penelitian
                  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
                  BAB IV PEMBAHASAN
                  BAB V PENUTUP

                  (Model II)
                  BAB I PENDAHULUAN
                  A. Konteks Penelitian (Latar Belakang)
                  B. Fokus Penelitian
                       (termasuk rumusan dan tujuan penelitian)
                  C. Manfaat Penelitian
                  BAB II KAJIAN PUSTAKA
                  BAB III METODE PENELITIAN
                  BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
                  BAB V PEMBAHASAN
                  BAB VI PENUTUP
                 

                  (Model III)
                  BAB I PENDAHULUAN
                  A. Konteks Penelitian
                  B. Fokus Penelitian
                  C. Metodologi Penelitian
                  D. Landasan Teori
                  BAB II (Bab ini dan seterusnya memuat hasil penelitian. Judul dan isi masing-masing bab sesuai dengan topik dan hasil penelitian. Bab inti ini diakhiri dengan Bab Penutup yang berisi simpulan dan saran)

      c)   Bagian akhir karya tulis ilmiah yang bersifat kualitatif sama dengan disertasi, tesis, dan skripsi yang bersifat kuantitatif.
3)    Disertasi, tesis, dan skripsi serta laporan penelitian hasil kajian pengembangan memiliki sistematika dan struktur umum sebagai berikut.
a.    Bagian awal sama dengan bagian awal disertasi, tesis, dan skripsi yang bersifat kuantatitatif dan kualitatif.
b.    Bagian inti memiliki model umum sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Tujuan Pengembangan
D.   Produk yang Dihasilkan
E.    Pentingnya/Manfaat Pengembangan
F.    Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
G.   Pengertian Istilah/Definisi Operasional
H.   Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN/PEMBAHASAN PUSTAKA
[Dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang relevan
dan membantu pemecahan masalah]
BAB III METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
B. Prosedur Pengembangan
C. Uji Coba dan Validasi Produk
              [Desain uji coba, subjek coba, jenis data,
              teknik pengumpulan data, instrumen, dan
              dan teknik pengumpulan data]
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
B.   Sajian Data Uji Coba
C.   Analisis Data
D.   Revisi Produk
          BAB V KAJIAN DAN SARAN [PENUTUP]
A.   Kajian Produk yang Telah Direvisi
B.   Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan
Pengembangan Produk Lebih Lanjut

    c)  Bagian akhir terdiri atas (a) daftar rujukan, (b) lampiran, dan (c) riwayat hidup.
4) Makalah dan artikel ilmiah yang berupa hasil penelitian memiliki sistematika dan struktur dasar sebagai berikut.

JUDUL
NAMA PENULIS
SPONSOR
ABSTRAK
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
METODE
HASIL
PEMBAHASAN
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR RUJUKAN

2)    Makalah dan artikel ilmiah yang berupa bukan hasil penelitian memiliki sistematika dan struktur sebagai berikut.

JUDUL
NAMA PENULIS
ABSTRAK
KATA KUNCI
PENDAHULUAN
(Bagian Inti, sesuai dengan kebutuhan)
PENUTUP
DAFTAR RUJUKAN

Bagaimanakah bentuk pengungkapan dalam karya tulis ilmiah?
      Bentuk (model) pengungkapan atau penuturan yang dimaksud di sini berkenaan dengan cara-cara mengemukakan, mengatakan, membahasakan, dan membicarakan isi atau gagasan-gagasan da­lam warya tulis ilmiah. Wujud nyatanya berupa wacana. Wacana yang dapat digunakan untuk meng­ungkapkan atau menuturkan gagasan ilmiah adalah wacana des­kripsi, eksposisi, ekpositori, argumentasi, dan persuasi. Dalam sebuah karya tulis ilmiah, dapat digunakan pelbagai wacana. Dengan kata lain, sebuah karya tulis ilmiah bisa berisi beragam wacana.

Bagaimanakah sebaiknya bahasa karya tulis ilmiah?
      Karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa ilmiah. Karya tulis ilmiah Indonesia harus menggunakan bahasa Indonesia ilmiah. Bahasa Indonesia ilmiah berkenaan dengan ragam bahasa Indonesia yang resmi, baku, cendekia, lugas, padat, jelas, objektif, rasional, proposisional, dan taat asas. Hal ini berlaku baik bagi penggunaan kata, istilah, kalimat maupun paragraf dan gaya. Bahasa Indonesia yang sifatnya dialek, kolokial, slang, dan sejenisnya hendaknya dihindari penggunaannya. Segi-segi teknis bahasa Indonesia sangat diutamakan dalam karya tulis ilmiah Indonesia. Di samping itu, segi-segi ejaan, tanda baca, dan tata penulisan ilmiah (misalnya, penulisan kutipan dan rujukan) yang terkait dengan bahasa Indonesia ilmiah harus diperhatikan juga.

*(dikutip dari Djoko Saryono 2014)


alee duangh
alee duangh Saya adalah pribadi yang ingin selalu belajar dan berbagi. Menebar manfaat dan kebaikan adalah tabungan yang akan abadi

Post a Comment for "Apa dan Bagaimana Karya Tulis Ilmiah itu?"