Belajar PPKn PJJ Seru Pada Masa Pendemi Kelabu

Virus Corona-19 merupakan penyakit menular yang dibawa oleh virus. Hingga kini, menjadi pandemi yang melanda negara di seluruh dunia. Tidak terkecuali di negara Indonesia. Virus corona ini berasal dari kota Wuhan, China. Virus ganas yang sangat mematikan.

Bagaimanakah caranya agar kita terhindar dari virus berbahaya ini? Tetaplah di rumah. Kemudian berupaya untuk menghindari  kerumunan di tempat umum. Janganlah bepergian ke luar rumah apabila tidak mendesak. Kemudian mencucilah tangan dengan sabun dengan air mengalir, atau pakai hand sanitizer. Selain itu hindari untuk tidak menyentuh area mata, hidung, dan mulut serta senantiasa mengenakan masker.

Untuk menjaga imunitas tubuh, maka disarankan mengonsumsi makanan yang bergizi dan olah raga. Patuhi protokol kesehatan. Sebab, cara ini cukup efektif untuk memutus rantai penularan virus corona. Selain mematuhi protokol kesehatan juga dengan melakukan vaksinasi.

Pemerintah telah mengupayakan vaksin gratis untuk seluruh rakyat Indonesia termasuk para pelajar dan guru. Tidak ketinggalan dalam mensukseskan program vaksinasi pemerintah tersebut, SMP Negeri 3 Sumenep juga memanfaatkan momentum ini. Hampir seluruhnya divaksin, termasuk guru, staf tata usaha dan juga siswa.

Pemerintah melakukan langkah strategis dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus ini. Yakni, memberlakukan kegiatan belajar dari rumah (BDR). Sedangkan guru bekerja dari rumah (WFH). Sebenarnya, proses belajar mengajar menjadi terganggu antara guru dan siswa. Tentu hal ini berdampak pada psikologis siswa dan berdampak pada penurunan tingkat keterampilan siswa.

Beberapa aspek perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan pembelajaran kebiasaan baru, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penerapan kurikulum di sekolah

2. Sistem belajar mengajar di sekolah

3. Tantangan Kompetensi Guru

4. Sarana dan prasarana

5. Kesiapan mental dan psikis siswa.


Pada masa pandemi ini, proses pembelajaran di sekolah menjadi berbeda dengan masa sebelum pandemi. Bentuk pembelajaran yang mudah diterapkan pada masa sebelum pandemi, menjadi PR tersendiri bagi guru. Kemudian sekolah juga harus menerapkan standar protokol kesehatan pada masa adaptasi kebiasaan baru perlu disosialisasikan.

Selain yang bersifat teknis itu, metode  pembelajaran  daring disosialisasikan melalui group whatsapp kelas dan google classrom. Oleh karena itulah, pada situasi pandemi ini, guru memiliki tantangan tersendiri. Sebab, dalam kondisi pandemi covid-19 guru dituntut untuk selalu aktif dan kreatif dalam mengajar dan mendidik siswa. Termasuk harus bersabar dalam menuntun siswa untuk lebih giat belajar.

Termasuk peran serta orang tua yang selalu mendampingi anak dalam belajar di rumah. Guru pun menjadi tempat curhat siswa untuk mewujudkan harapannya. Masing-masing siswa memiliki keunikan tersendiri dan berbeda. Tentu saja dalam mewujudkan harapan siswa  juga berbeda. Antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dibutuhkan penanganan yang berbeda pula. Inilah seni mengajar pada situasi saat ini. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang tepat dalam penanganan maka akan dapat membantu siswa untuk mewujudkan harapannya.  

Sistem pembelajaran online atau daring dimaknai sebagai suatu sistem pembelajaran tatap muka maya. Melalui jaringan internet dengan paltform vicon tertentu.  Maka, guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap harus berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun siswa tetap belajar di rumah. Guru dituntut dapat merancang pembelajaran yang berpihak pada siswa dengan konsep merdeka belajar.

Proses pembelajaran pada masa pandemi, dituntut untuk terus berinovasi. Terutama pada pelaksanaan proses belajar mengajar secara daring. Dengan demikian guru harus kreatif dan inovatif untuk menerapkan metode yang sesuai. Untuk inilah guru perl memahami ragam metode yang bisa diterapkan. Misalnya, metode Blended Learning dengan mengombinasikan Whatsapp, google classroom, google formulir,  dan lainnya. Bahkan, bisa belajar melalui radio dan televisi.

Dengan media radio, guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran masa pandemi covid-19. Terutama pada program ibu pertiwi memanggil yang dilaksanakan oleh RRI di kabupaten Sumenep. Mode pembelajaran ini merupakan kerjasama antara Dinas Pendidikan kabupaten Sumenep dengan RRI Sumenep. Mode pembelajaran ini, cukup efektif dalam mengurangi penggunaan paket data.

Pembelajaran di pesawat radio dilakukan oleh guru yang berkompeten. Dan siswa yang menjadi pendengar. Namun juga ada sesi dialog interaktif dengan siswa.

Sistem pembelajaran melalui laptop dan atau smartphone yang terhubung dengan jaringan internet, juga diterapkan dalam KBM di SMP 3 Sumenep. Guru dapat melakukan pembelajaran bersama pada waktu yang sama pula. Yakni,  menggunakan group di media sosial seperti whatsapp. Mode pembelajaran melalui Whatsapp juga menjadi inovasi pembelajaran yang diterapkan pada masa pandemi covid-19 ini. Guru dan siswa dapat bertemu maya melalui platform dunia maya.

Sebenarnya, terdapat beberapa persoalan terkait dengan kegiatan pembelajaran daring ini. Salah satunya adalah akses internet.  Terlambatnya akses internet dapat menyebabkan lambatnya mmeroleh informasi. Siswa kadang tertinggal dengan informasi akibat dari sinyal yang kurang memadai. Pembelajaran online juga membuat guru berfpikir kembali mengenai model dan metode pembelajaran efektif yang akan digunakan.

Nah, pada pembelajaran PPKn Seru pada masa pandemi kelabu maksudnya, guru dan siswa tetap belajar dengan semangat dan seru. Meskipun situasi yang tidak diharapkan, pandemi kelabu. Namun, guru tetap memfasilitasi siswa merefleksikan, memberikan umpan balik, penugasan/ penilaian, membuat simpulan, menyampaikan materi pembelajaran berikutnya, doa dan salam melalui W dan atau GoogleClassroom

Secara teknis, sebelummemulai pembelajaran PPKn, saya mengucapkan salam selamat pagi kepada siswa. Siswa menjawab salam, dilanjutkan dengan berdoa menurut agama masing-masing. Sebagai penyemangat untuk belajar PPKn saya mengajak siswa menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Untuk mengecek siswa yang aktif, saya meminta siswa untuk melambaikan tangan dengan menggunakan stiker lambaian tangan.

Dengan melambaikan tangan dapat diketahui berapa siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Menyampaikan cakupan materi yang akan dibahas hari ini yaitu tentang membandingkan antara peristiwa dan dinamika yang terjadi di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Dalam  menyampaikan materi ini menggunakan PPT.

Untuk membangkitkan semangat siswa belajar PPKn, guru menanyakan kepada siswa pengetahuan soal Pancasila diantaranya penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pembahasan materi Pancasila, guru mendiskusikannya bersama siswa contoh kebersamaan. Meminta siswa membaca appersepsi burung Garuda, mendiskusikan hebatnya burung garuda. Guru menunjukkan dan menjelaskan pemetaan pemikiran sejarah kelahiran Pancasila. Menggunakan whatsapp kelas. Memberikan contoh tentang penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penerapan nilai-nilai Pancasila pada saat perumusan Pancasila.

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, dengan mempraktikkan dan meneladani sikap positif para pendiri bangsa. Seperti yang dilaksanakan oleh para pendiri bangsa diantaranya kepedulian, kebersamaan, musyawarah, tidak membedakan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). Para pendiri negara mengedepankan persatuan dan kesatuan untuk mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Saat sekarangpun di masa kemerdekaan ini kita juga harus mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa, jangan mau diadu domba dengan keberagaman yang ada. Bhinneka Tunggal Ika harus kita wujudkan dalam kehidupan di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai .

Selama proses pembelajaran guru mengamati siswa yang aktif mengikuti pembelajaran dengan selalu mengecek keaktifan siswa. Mengadakan penilaian selama proses pembelajaran. Memberikan tugas kepada siswa  diakhir pelajaran. Mengerjakan tugas lembar kerja siswa. Guru menutup pembelajaran PPKn dengan doa sesuai agama masing-masing.

Tugas guru tidak hanya sampai disini, tetapi masih melanjutkan dengan  mengoreksi tugas-tugas yang diberikan kepada siswa melalui whatsapp. Bahkan sampai tengah malam, karena banyak siswa yang mengirimkan tugasnya sampai larut malam. Butuh kesabaran ekstra selama pembelajaran daring karena harus melayani satu persatu siswa. Pengalaman yang tidak terpikirkan sebelumnya, pengalaman baru yang penuh tantangan, untuk menempa menjadikan guru yang bisa menyesuaikan situasi dan kondisi.

Di SMP Negeri 3 Sumenep, ada beberapa siswa yang terlambat mengerjakan tugas karena harus membantu orang tua mengurusi pekerjaan rumah. Misalnya, memasak dan membersihkan rumah. Bahkan membantu untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Kendala jaringan juga menjadi penyebab keterlambatan mengerjakan tugas. Kuota internet yang tidak terbeli karena keterbatasan keuangan orang tua di masa yang sulit untuk mendapatkan uang, di saat pandemi corona.

Banyak siswa yang mulai jenuh bahkan mengeluh dengan pembelajaran daring yang harus dilakukan dirumah. Yang berakibat banyak siswa yang mengerjakan dengan asal-asalan, bahkan tidak mengerjakan tugas. Jika tugas yang diberikan guru tidak langsung dikerjakan maka akan berakibat menumpuknya tugas-tugas tersebat. Ini berakibat siswa menjadi stres. Sedangkan di masa pandemi harus menjaga imun agar tidak menurun .

Sebenarnya mereka ingin membangun disiplin mengikuti pembelajaran yang di rumah untuk masa depan. Masa pandemi covid-19 ini penuh keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Termasuk mengikuti pembelajaran. Pembelajaran tatap muka sangat dirindukan baik siswa maupun guru. Semoga pandemi covid-19 ini segera berakhir.

Pada masa pandemi covid-19 ini, kita dituntut menguasai teknologi informasi yang memadai. Ini juga berlaku pada guru maupun siswa. Kemampuan guru dan siswa diuji dengan pembelajaran daring ini. Maka, menjadi tantangan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran yang bervariasi. Dengan adanya kebijakan pembelajaran dari rumah, maka mampu memaksa dan mempercepat untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebaga suatu kebutuhan.

Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat kita dapat mengetahui media online yang dapat menunjang pembelajaran di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran.

Sarana yang digunakan antara: aplikasi zoom, google classroom, youtube, whatsapp. Sehingga keadaan ini memaksa guru dan siswa untuk menguasai teknologi informasi berbasis digital.

Kegiatan siswa belajar di rumah, menuntut orang tua untuk mendampingi orang tuanya. Sehingga orang tua dapat secara  langsung membimbing dan mendampingi putranya. Dampak positif yang diperoleh adalah terjalinnya komunikasi intensif antara anak dan orang tua.

Orang tua dapat memberikan pembimbingan secara langsung kepada anak tentang materi yang belum dimengerti. Orang tua adalah tempat siswa belajar pertama, madrasah bagi anak-anaknya. Hikmah yang dapat diambil yaitu penggunaan media seperti handphone atau gadget dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak.

Sehingga manfaatnya terasa untuk kegiatan pembelajaran. Siswa bersama orang tua dimungkinkan untuk mengakses sumber belajar di internet untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga akan membuat anak menghindari penggunaan gadget pada hal-hal yang kurang bermanfaat atau negatif.

Selain untuk kegiatan pembelajaran, kondisi seperti sekarang ini  seperti ada percepatan agar masyarakat lebih cepat maju dengan teknologi internet. Misalnya belanja secara online, lebih praktis karena tidak harus keluar rumah, apalagi dalm situasi pandemi covid-19. Karena lebih aman dan sehat. Kita berharap pandemi covid-19 segera berakhir. Semua masyarakat Indonesia senantiasa sehat.

Kemudian, proses kehidupan dapat berjalan normal kembali. Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa kita dimampukan untuk melewati situasi dan kondisi yang sulit ini. Marilah kita tetap semangat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita. Tuhan Yang Maha Kuasa akan selalu menyertai kita Amin.

 

          

BIONARASI

DWI PRAPTI NURINI lahir di Yogyakarta, 20 November 1964. Menempuh pendidikan D1 (Diploma 1) di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta tahun 1982 – 1983. Tahun 1984 ditempatkan di SMP Negeri 3 Sumenep dengan nota tugas di SMP Negeri Rubaru sebagai filial dari SMP Negeri 3 Sumenep sampai tahun 1988. Tahun 1988 dikembalikan ke SMP Negeri 3 Sumenep sebagai sekolah induk sampai sekarang. Tahun 1999 - 2002 menempuh pendidikan D3 di Universitas Terbuka. Tahun 2002 – 2004 menempuh pendidikan S1 di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.

1 comment for " Belajar PPKn PJJ Seru Pada Masa Pendemi Kelabu"

Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.