Contoh Asesmen Diagnostik atau Awal Pembelajaran Kognitif dan Non-Kognitif Fase C (Kelas 5-6), SMP, SMA Tahun Ajaran 2023-2024

Aleepenaku.com. Contoh Asesmen Diagnostik atau Awal Pembelajaran Kognitif dan Non-Kognitif Fase C (Kelas 5-6) Tahun Ajaran 2023-2024. Contoh Asesmen Diagnostik atau Awal Pembelajaran Kognitif dan Non-Kognitif Fase C (Kelas 5-6) Tahun Ajaran 2023-2024 ini disarikan dari berbagai sumber belajar. Sehingga, bapak ibu guru dapat meramunya kembali disesuaikan dengan kondisi lingkungan belajar masing-masing guru atau sekolah.

Apa Asesmen itu?

Asesmen merupakan langkah penting sebagai penilaian yang bisa dilakukan guru untuk mengetahui tingkat pemahaman, pengetahuan, serta keterampilan siswa. Asesmen ini dapat dilaksanakan pada pelajaran yang sudah dipelajari. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami tentang jenis, fungsi, serta eknik asesmen yang akan digunakan oleh guru dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas.

Apa Asesmen Diagnostik itu?

Asesmen diagnostik diartikan sebagai asesmen yang dilakukan guru untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan siswa dalam proses kegiatan belajar. Dengan asesmen diagnostik, maka guru dapat merancang kegiatan belajar sesuai dengan kompetensi dan kondisi atau keadaan riil siswa

Apa Fungsi Asesmen Diagnostik itu?

Fungsi dari asesmen diagnostik yang terpenting bukanlah menghakimi siswa. Namun, justru dibtuhkan untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan siswa. Sehingga, guru dapat mengetahui tingkat kompetensi siswa serta menyiapkan rancangan pembelajaran yang relevan dengan kebutuhannya. Siswa menjadi nyaman dan terpenuhi kebutuhannya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. 

Asesmen diagnostik atau asesmen awal pembelajaran juga berfungsi untuk membantu guru dalam mengembangkan rancangan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Berarti, guru terbantu dengan pemetaaan kompetensi siswa. Guru akan merancang pembelajaran sesuai dengan peta kompetensi siswa.

Apakah Asesmen Diagnostik dan Non Diagnostik itu?

Secara umum, asesmen diagnostik atau asesmen awal pembelajaran dibagi menjadi dua:

Asesmen diagnostik kognitif dan 

Asesmen diagnostik non-kognitif. 

Dalam penerapannya, kedua asesmen ini memiliki tujuan yang berbeda, juga karakter yang tidak sama. Pada aktivitas kedua asesmen ini, yang dinilai pun juga berbeda. Perhatikan, di bawah ini.


Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Asesmen diagnostik non-kognitif ditujukan untuk mengetahui kondisi psikologi, emosi, dan sosial siswa. Asesmen ini dilakukan oleh guru terhadap muridnya dengan sebenarnya. Artinya, data yang diperoleh menggambarkan kondisi siswa seadanya.

Guru harus dengan tepat menyiapkan beberapa pertanyaan yang mendalam terkait dengan non kognitif siswa. Sebab, guru ingin memperoleh informasi mengenai kondisi psikologi dan emosi siswa. Pada asesmen itu, bukanlah jawaban benar salah yang diharapkan. Namun, kejujuran siswa dalam menjawab, sangatlah penting untuk menentukan langkah guru berikutnya.

Tujuan Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran

Tujuan dari asesmen diagnostik non-kognitif atau Asesmen Awal Pembelajaran antara lain ialah sebagai berikut.

• memahami tingkat kesejahteraan emosi, psikologi, dan sosial siswa

• mengetahui aktivitas siswa ketika belajar di rumah

• memahami kondisi keluarga siswa

•memahami latar belakang pergaulan siswa

• mengidentifikasi karakter, minat, serta gaya belajar siswa


Tahap Asesmen Diagnostik Non-Kognitif

Beberapa tahap asesmen diagnostik non-kognitif adalah sebagai berikut.

Tahap Persiapan

Siapkanlah instrumen asesmen: Berilah gambar atau emoji yang bisa mendukung suasana hati siswa.

Buatlah tabel pertanyaan yang bisa berkolerasi dengan gambar atau emoji. Misalnya: “Bagaimana perasaanmu sekarang?”

Tahap Pelaksanaan

Siswa harus mengisi instrumen asesmen. Isilah instrumen tersebut dengan jujur. Itulah mungkin pesan guru kepada siswanya.

Tahap Diagnosis atau Tindak Lanjut

Guru melakukan menganalisis kondisi psikologi dan emosional siswa. Lakukan pendekatan, juga bisa melibatkan orang tua dan merancang pembelajaran. 

Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran

Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran SD:

1.      Bagaimana perasaanmu ketika belajar di kelas?

2.      Apakah kamu senang ketika belajar di rumah?

3.      Bagaimana pendapatmu tentang cara belajar yang nyaman di kelas?

4.      Apakah kamu juga belajar bersama orang tuamu di rumah?

5.      Apakah gurumu juga memberi tugas di rumah?


Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran SMP

Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran jenjang SMP:

1.      Bagaimana menurutmu proses kegiatan belajar di kelas?

2.      Apa ada kendala yang kamu hadapi ketika belajar bersama guru di kelas atau luar kelas?

3.      Apakah orang tuamu selalu mengawasi kegiatan belajar di rumah?

4.      Apa kamu merasa nyaman belajar di kelas?

5.      Apa yang kamu lakukan setelah pulang sekolah?


Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran SMA

Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran SMA adalah sebagai berikut.

1.      Apakah kamu merasa nyaman selama belajar di kelas?

2.      Bagaimana pendapatmu tentang pembelajaran di kelas?

3.      Bagaimana jadwal kegiatan belajarmu di rumah?

4.      Apakah ada kendala ketika belajar di kelas?

5.      Apakah kamu menemui kendala terkait tugas yang diberikan guru di kelas?


Contoh Asesmen Diagnostik Kognitif/ Awal Pembelajaran


Contoh asesmen diagnostik/asesmen awal pembelajaran kognitif SD

Soal SD Kelas 5.

Bu Ina membuat kue tar berbentuk lingkaran. Kue tersebut dibagi menjadi 8 bagian sama besar. Jika kue itu akan dibagi pada 4 anak, banyaknya bagian yang diperoleh setiap anak adalah ….

  • 2/8
  • 1/8
  • 2/4
  • 4/8

Pak Hendra memiliki ayam sebanyak X. Oleh karena suatu hal, Pak Hendra menjual setengah dari ayam yang ia punya. Sisa ayam Pak Hendra adalah ….

  • X – 2X
  • X – 0,5X
  • 2X – X
  • 0,5X – 0,25X


Contoh asesmen diagnostik/asesmen awal pembelajaran kognitif SMP


Soal Matematika SMP Kelas 7.


Sebidang tanah memiliki ukuran panjang (x + 2)m dan lebar x m. Jika luas tanah tersebut 48 m2, perbandingan antara panjang dan lebarnya adalah ….

  • 4:3
  • 3:4
  • 2:3
  • 3:2

Andri memiliki selembar kertas berbentuk segitiga. Saat diukur, ternyata keliling kertas Andri adalah 66 cm dengan dua sisi lainnya 19 cm dan 28 cm. Pernyataan yang sesuai adalah ….

  • Selembar kertas Andri berbentuk segitiga sama sisi.
  • Selembar kertas Andri berbentuk segitiga sama kaki.
  • Selembar kertas Andri berbentuk segitiga siku-siku.
  • Selembar kertas Andri berbentuk segitiga sembarang.


Contoh asesmen diagnostik/asesmen awal pembelajaran kognitif  SMA

Soal Fisika Kelas 11.

Viola merupakan siswa kelas 11 SMA Nusa Bangsa. Sudah dua bulan ini penglihatan Viola terganggu. Ia tidak bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis yang berjarak 2 m dari tempat duduknya. Setelah diperiksa, ternyata Viola hanya mampu melihat benda maksimal 150 cm di depannya. Agar Viola bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis tersebut, ia harus menggunakan kacamata berlensa cekung dengan kekuatan ….

  • -0,667 D
  • -0,5 D
  • -1,5 D
  • 0,5 D
  • 1,25 D

Sumber: naikpangkat.com, quipper.com, pmm, aleepenaku.com 

UNDUH Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran


SILAKAN UNDUH Contoh Asesmen Diagnostik Non-Kognitif/ Awal Pembelajaran, UNDUH WORD


Panduan Asesmen Diagnostik/ Awal Pembelajaran

Untuk memperoleh panduan asesmen diagnostik, silakan UNDUH FILE. 

Demikianlah info tentang Contoh Asesmen Diagnostik atau Awal Pembelajaran Kognitif dan Non-Kognitif Fase C (Kelas 5-6) Tahun Ajaran 2023-2024. Semoga bermanfaat.

1 comment for "Contoh Asesmen Diagnostik atau Awal Pembelajaran Kognitif dan Non-Kognitif Fase C (Kelas 5-6), SMP, SMA Tahun Ajaran 2023-2024"

Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.