Silvi Kurnia Sari, S.Pd.
Pembelajaran
daring yang selama ini disosialisasikan pada siswa dan orang tua melalui grup
whatsapp, yaitu dengan pemberitahuan kepada orang tua siswa dan siswa bahwa
selama masa pandemi pembelajaran dilakukan secara daring/online. Siswa tidak
perlu datang ke sekolah, pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing. Jika
ada orang tua dan siswa yang tidak mempunyai HP dan tidak mempunyai kuota, maka
pembelajaran dilakukan dengan cara mendatangi siswa ke rumahnya menggunakan HP
gurunya yang dipinjamkan sementara kepada siswa untuk mengerjakan tugas dari
guru mata pelajaran. Ada juga yang mendapatkan pinjaman HP android untuk
mendukung pembelajaran siswa di rumah.
Semua
guru berus aha semaksimal mungkin
menggunakan aplikasi yang menunjang pembelajaran dan pelayana bimbingan konseling, guru juga harus
menguasai ilmu teknologi agar pelayanan bimbingan dan konseling jarak jauh
berjalan dengan efektif. Untuk pelayanan Bimbingan dan Konseling saat pandemi jika
siswa membutuhkan pelayanan secara pribadi atau konseling individu bisa melalui
media whatsapp. Siswa yang mempunyai masalah pribadi bisa berkonsultasi melalui
chat pribadi dengan guru BK. Tetapi untuk siswa yang sulit di hubungi, saya
sebagai guru BK langsung mendatangi ke rumahnya (home visite). Untuk siswa yang
membutuhkan layanan secara klasikal bisa menggunakan google meet dan
googleclassroom.
Pelayanan
bimbingan dan konseling dengan jarak jauh/ daring tentunya tidak semudah
seperti yang dibayangkan. Ada banyak kendala yag dihadapi diantaranya yaitu
belum meratanya internet dan teknologi, fasilitas seperti handphone yang
dimiliki siswa belum memadai, dan rendahnya motivasi siswa akan pentingnya
belajar daring/ online.
Namun, kondisi ini tidak menyurutkan semangat saya
sebagai guru BK untuk tetap memberikan pelayanan bimbingan dan konseling pada
masa pandemi ini.
Sebagai
remaja yang masih proses dalam pencarian jati diri, mereka tentunya tidak luput
dari berbagai permasalahan. Dan hal ini membutuhkan bantuan khususnya dari Guru
BK untuk menyelesaikan masalah yang sedang mereka hadapi. Dalam proses
penyelesaian masalah yang dihadapi oleh siswa, saya terlebih dahulu perlu
mengetahui jenis permasalahan apa dan melakukan analisis instrumen. Tetapi hal
tersebut tidak bisa dilakukan karena tidak adanya tatap muka dengan peserta
didik. Akibatnya penyelesaian masalah siswa sering kali tidak efektif. Saya melakukan mengunjungi rumah
siswa dan membangun komunikasi
dengan siswa bersama orang tuanya. Tujuannya untuk mencari solusi dari permasalahan siswa
tersebut.
Masih banyak pelayanan bimbingan
konseling yang bisa diberikan kepada siswa selain kegiatan pendukung kunjungan
rumah. Salah satu layanan pribadi yang pernah diberikan pada siswa yaitu
konseling individu dengan menggunakan aplikasi google meet seperti pada gambar
di bawah ini. Layana konseling individu merupakan layanan yang membantu
terentaskannya masalah siswa sehingga siswa bisa berkembang sesuai tahapan
perkembangannya. Dengan menggunakan aplikasi google meet ini, kita dapat
bertatap maya langsung dengan konseli kita sehingga apa yang menjadi masalah
dari konseli dapat tersampaikan dengan jelas. Berbeda dengan menggunakan
aplikasi whatsapp yang hanya menggukan tulisan saja atau chat sehingga
konseling menjadi tidak efektif.
Namun
banyak kendala yang dihadapi dengan menggunakan aplikasi google meet ini
diantaranya yaitu jaringan yang tidak stabil sehingga menyebabkan suara konseli
yang sampai pada kita menjadi terputus dan tidak jelas. Handphone yang kurang
canggih sehingga menyebabkan kadang gambar konseli tidak terlihat dilayar dan
kuota yang tiba-tiba habis sehingga menyebabkan
terputuslah layanan konseling yang kita berikan pada konseli. Tetapi yang
terpenting adalah bagaimana kita sebagai Guru BK berusaha semaksimal mungkin
hadir di saat siswa membutuhkan bantuan kita dan mereka dapat menyelesaikan
masalah yang mereka hadapi dimasa pandemi ini.
Di tengah keterbatasan siswa kami yang tinggal di desa dan juga
dari segi ekonomi merupakan keluarga dengan ekonomi menengah kebawah, tentunya
pelaksanaan konseling individu dengan menggunakan aplikasi google meet tidak terlaksana
secara keseluruhan kepada semua siswa dikarenakan handphone siswa yang tidak
mendukung untuk menginstal aplikasi google meet. Sehingga mengharuskan saya
sebagai Guru BK mengunjungi rumah siswa demi terselesaikannya masalah siswa.
Selain
konseling individu, ada layanan klasikal yang juga dilaksanakan dengan
menggunakan aplikasi google meet.
Layanan bimbingan klasikal ini
bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa tentang berbagai hal yang
berkaitan dengan bidang pribadi, bidang sosial, bidang belajar dan bidang karir
yang dibutuhkan oleh siswa untuk mencapai tugas perkembangan agar siswa dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan tatap maya menggunakan google meet
saya dapat berinteraksi langsung dengan siswa yang dapat mengobati rasa kangen
siswa bertemu dengan guru dan teman-temannya selama masa pandemi. Pelayanan
klasikal menjadi lebih asyik dan lebih menarik karena terjadi komunikasi dua
arah dan siswa bisa saling bertemu walaupun hanya dalam tatap maya.
Adapun kendala yang dihadapi sama
seperti pada layanan konseling individu, yaitu jaringan internet yang tidak
bersahabat yang terkadang suara dari siswa tidak jelas terdengar karena
terputus-putus. Tapi kendala tersebut tidak menyurutkan semangat saya untuk
tetap memberikan yang terbaik buat siswa karena dengan tatap muka melalui google
meet saya bisa mendengar celoteh siswa saya yang super hebat.
Sedangkan untuk siswa yang terkendala karena tidak bisa menambahkan aplikasi google meet pada HPnya, layanan bimbingan klasikal dapat dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi whatsAap yaitu dengan mengirimkan materi di whatsapp grup kelas seperti contoh di bawah ini
Pelayanan klasikal yang disampaikan
melalui whatsAap grup kelas menggunakan media power point. Diharapkan semua
siswa dapat menerima materi informasi tentang apa yang mereka butuhkan walaupun
hanya dengan mengirimkan materi tanpa berinteraksi secara langsung. Interaksi
yang terjadi hanyalah dalam bentuk pesan tertulis dan pesan suara.
Ada kendala yang juga dihadapi pada
pemberian layanan klasikal dengan menggunakan aplikasi whatsaap ini, diantaranya
yaitu siswa tidak cepat merespon ketika pelayanan sudah dimulai. Ini disebabkan
karena kurangnya motivasi siswa, ada yang masih tidur dan harus di telepon dulu
baru merespon di grup. Ketika ada tugas tidak langsung dikerjakan, suka
menunda-nunda tugas sehingga tugas bertumpuk. Dan ada siswa yang tidak
mempunyai kuota internet sehingga harus ke warung kopi untuk menyambungkan
dengan wifi. Memang diperlukan kerjasama yang baik dari orang tua siswa agar
pelayanan secara daring dapat terlaksana sesuai dengan keinginan dan harapan bersama.
Pandemi covid -19 ini telah banyak
memberikan pelajaran kepada saya khususnya sebagai Guru BK, tdak hanya tentang
upaya memutuskan rantai penularan virus tapi juga bagaimana siswa kita tetap
belajar dan memperoleh pelayanan. Dan saya sebagai guru BK harus lebih sabar
menghadapi berbagai tingkah laku siswa yang unik dan menarik, dan saya juga
harus kreatif menggunakan media pembelajaran yang dapat membantu pelayanan BK
disekolah selama masa pandemi.
Profil penulis
Silvi kurnia sari, S.Pd, lahir di sumenep pada tanggal 09 Juli 1985. Menempuh pendidikan Sarjana (S1) Bimbingan Konseling di Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Pertama kali bertugas sebagai GTT di SMPN 1 kalianget tahun 2008. Mengabdi selama 5 tahun di SMPN 1 Talango. Kemudian pada tahun 2015 hingga sekarang berada di SMPN 3 Sumenep.
“Jalani, nikmati dan syukuri,
karena semua datangnya dari ALLAH”
Post a Comment for " Aktivitas Layanan Bimbingan Konseling pada Masa Pandemi "
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.