Implementasi PTMT untuk mengatasi Learning Loss


1.  Sekilas SD Negeri Madyopuro 2 Kota Malang

SD Negeri Madyopuro 2 terletak di jalan Danau Jonge Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedungkandang Kota Malang Jawa Timur. Sekolah yang berdiri sejak tahun 1912 di pimpin oleh  Supriadi S.Pd.,M.Pd. berdiri di atas lahan seluas 4.060m², jumlah siswa 204 (dua ratus empat) dengan berbagai latar belakang kemampuan akademik, ketrampilan, ekonomi, sosial, budaya dan agama.

Sebelum pandemic covid-19 melanda Indonesia, pembelajaran berjalan lancar sesuai program sekolah yang ada. Pada musim pandemic ini kami bersama guru, tenaga kependidikan, dan orang tua melakukan berbagai upaya agar anak-anak dapat belajar dengan baik dan maksimal. Kegiatan PTMT ini dengan judul Sesenam PTMT mencegah leanring loss di SDN Madyopuro 2 Kota Malang. Sesenam PTMT singkatan dari Sekolah Sehat Nyaman, Aman, dan Menyenangkan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas.



Gambar : 1.1 SDN Madyopuro 2  

Gambar 1.2 : Serambi Sekolah SDN Madyopuro 2

2.   Diagnosis terhadap pembelajaran sebelum PTMT 

Virus corona-19 begitu masuk wilayah Indonesia benar-benar menyita waktu, tanaga, pikiran dan dana, serta perhatian semua pihak dalam menghadapinya. Kondisi seperti ini tidak terkecuali juga melanda dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar terhenti, proses belajar mengajar tatap muka yang biasanya  berjalan dengan normal sesuai rencana berubah total dan terhenti. Guru-guru yang biasanya bertemu dengan anak-anak bercengkerama, bersendau gurau, bermain dan belajar bersama dengan penuh keakrapan, seketika hilang dan hampa. Proses belajar mengajar lumpuh, ini semua disebabkan oleh virus corona-19 yang mengharuskan itu semua terjadi.

Kalau kondisi seperti ini dibiarkan dan kami tidak mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat, maka tidak mustahil akan terjadi learning loss.

Mulailah kami memprogramkan belajar  dalam jaringan (daring), siswa belajar secara on line. Belajar on line (daring) kurang maksimal, banyak kendala yang dihadapi guru, anak-anak dan orang tua. Belajar ini memerlukan sarana belajar yang mendukung seperti HP, kuota/ paket data, laptop/computer, jaringan internet yang memadai.

Problemnya adalah tidak semua siswa SD Negeri Madyopuro 2 mempunyai sarana tersebut. Kondisi ekonomi orang tua siswa beragam, bagi orang tua yang ekonomi lemah sudah dapat dipastikan anaknya tidak memiliki HP dan ada pula yang HPnya bergantian dengan kakak dan orang tuanya, belum juga jaringan internet yang tidak stabil. Kondisi ini sedikit banyak akan menghambat tugas-tugas belajar siswa. Dalam menghadapi hal semacam ini kami mengambil kebijakan bahwa tugas-tugas diselesaikan sesuai kondisi siswa yang bersangkutan.

Kalau ditanya Apakah guru-guru gelisah menghadapi fenomena ini, ya gelisah, namun semua dapat teratasi dengan baik dengan melakukan berbagai cara dan pendekatan, yaitu dengan home visit, tugas melalui lembar kertas kegiatan dan dikumpulkan di meja yang telah disediakan di sekolah. Kegiatan pembelajaran seperti ini lagi-lagi kurang maksimal, termasuk materi yang disampaikan ke siswa kurang dapat diterima dengan baik dan siswa tidak dapat bertanya secara langsung serta jawaban gurupun tidak dapat diterima dengan baik.

3.   Perencanaan PTMT untuk mengatasi Learning Loss

Tidak sedikit orang tua/ masyarakat, guru, kepala sekolah, sangat kawatir dan was-was dengan keadaan yang memprihatikan terhadap pendidikan anak-anak. Anak-anak betul-betul memerlukan pertolongan dalam belajarnya, mereka tak dapat melakukan apa-apa tanpa pertolongan orang dewasa (guru/kepala sekolah, orang tua) dalam menghadapi ini semua.

Memperhatikan Surat Edaran Wali Kota Malang   No   52   Tahun   2021   tentang   Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 corona virus disease 2019 dan Penguatan Posko PPKM Mikro Tingkat RW/RT dan diperbolehkannya kegiatan PTMT. Pihak sekolah bersama stakeholdier (guru, komite sekolah/perwakilan orang tua, babimsa, kamtibmas, dan dinas kesehatan kecamatan) mengadakan rapat koordinasi dan sosialisasi membicarakan tindak lanjut dari surat edaran wali kota tersebut.

Kami menyusun perencanaan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan membetuk tim satuan tugas covid-19, menyiapkan sarana dan prasarana kesehatan, seperti wastafel/tempat cuci tangan/ hand sanitizer, masker, disinfektan, oksigen, sintemeter, thermogun, obat-obatan penunjang, ruang UKS sebagai posko satgas covid-19, penataan ruang kelas/belajar siswa dengan jarak tempat duduk 1,5m. semua keperluan yang berhubungan dengan protocol kesehatan (prokes) di cek melalui daftar cek. Kamar mandi siswa, guru, karyawan, kepala sekolah, kondisi air semuanya disiapkan dengan baik.





Gambar 3.1 : Ruang UKS/Posko Satgas Covid-19           

 Tkt. Sekolah



Gambar 3.2: Ruang belajar siswa

Sebelum pelaksanaan PTMT kami mengedarkan surat persetuan/ ijin dari orang tua untuk anaknya mengikuti kegiatan PTMT ini. Semua dokumen /surat ijin dari orang tua terbukukan/dokumentasikan dengan baik.

4.   Pelaksanaan PTMT untuk mengatasi Learning Loss

Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) untuk mengatasi Learning Loss yaitu  hilangnya kesempatan belajar secara efektif bagi peserta didik di sekolah yang berakibat pada penurunan penguasaan kompetensi peserta didik yang dikarenakan kondisi pandemi Covid 19.

Pelaksanaan PTMT tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat karena kesehatan tetap menjadi prioritas utama dan pertama. Berdasarkan surat pernyataan orang tua 100% mengijinkan anaknya untuk mengikuti kegiatan PTMT ini.

PTMT ini dikemas sedemikian rupa, sehat, nyaman, aman, dan menyenangkan  sesuai dengan judulnya “Sesenam PTMT mencegah learning loss di SDN Madyopuro 2”, sesenam singkatan dari sekolah sehat nyaman, aman, dan menyenangkan. Kegiatan ini orang tua berpartisipasi menyiapkan piranti sekolah anaknya, seragam sekolah, masker, hand sanitizer dan mengantarkan anaknya kesekolah. Kegiatan ini dilakukan orang tua demi keselamatan anaknya selama kegiatan PTMT ini berlangsung.

Sesampainya di sekolah siswa tetap mengenakan masker, cuci tangan, dan mengukur suhu tubuh untuk memastikan kondisi dirinya. Masuk kelaspun siswa diterima oleh guru dan duduk ditempat duduk yang sudah disediakan sesuai protocol kesehatan, jarak tempat duduk lebih kurang 1,5m. selama belajar di kelas siswa dilarang berkerumun, tukar atau pinjam alat tulis/ buku dan alat lainnya kepada teman lainnya siswa menyediakan pirantinya sendiri. Istirahatpun siswa tetap dalam kondisi di dalam kelas bersama gurunya, termasuk kegiatan makan dan minum bekal yang dibawanya tetap di tempat duduknya masing-masing.

Pada waktu pulangpun siswa tetap terpantau dan prokes ketat, pintu masuk kelas rendah dan kelas tinggi berbeda, kelas 3, 4, 5,dan 6 masuk dan pulang memalui pintu tengah/utama sedangkan kelas 1a, 1b, dan 2 masuk dan pulang memalui pintu sebelah selatan. Pengaturan masuk dan pulang siswa ini dilakukan untuk menghindari kerumunan pada waktu siswa datang maupun pulang sekolah.

Sesampainya di pintu gerbang keluar sekolah, siswa sudah dijemput oleh orang tua, untuk menghindari kerumunan pada waktu pulang, siswa dipanggil satu persatu sesuai kedatangan orang tua yang sudah datang menjemput.

Pada kondisi pulang ini, pihak sekolah tetap memberikan pesan pada siswa dan orang tua untuk tetap menjaga kesehatan dan prokes sampai di rumah.

 

5.   Evaluasi Implementasi  PTMT

Pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang dilaksanakan sejak tanggal 6 September 2021 berjalan lancar, namun kami perlu mangadakan evaluasi selama PTMT berlangsung.

Hasil rapat pihak sekolah yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru, Babinsa, kamtibmas, Komite sekolah dan perwakilan orang tua wali siswa menyimpulkan sebagai berikut :

a.       Pelaksanaan PTMT berjalan sesuai rencana dan warga sekolah tetap disiplin prokes ketat selama PTMT/ di lingkungan sekolah maupun rumah,

b.       Tidak ada kasus tentang menurunnya kesehatan warga sekolah, dan siswa 100% sehat,

c.       Kesediaan air bersih/ hand sanitizer memadai untuk warga sekolah,

d.       Daya dukung pembelajaran yang lain memadai,

e.       Selama PTMT semua pihak telah membantu dan mendukung, yaitu pihak dinas kesehatan melakukan monitoring dan pembinaan kesehatan serta memberikan bantuan persediaan obat-obatan.

Pendapat dan saran orang tua/ masyarakat sehubuyngan PTMT ini sangat baik dan mendukung, pernyataan ini disampaikan melalui testimony orang tua dan masyarakat. Kami berharap dan berdo’a semoga kondisi sehat dan baik ini terus berlangsung dan kita dijauhkan dengan virus corona-19 ini.

 

6.   Tindak Lanjut PTMT

Memperhatikan pelaksanaan PTMT telah berjalan lancar, pihak sekolah bekerjasama dengan stakholdier menyusun rencana tindak lanjut kegiatan ini, yaitu :

  • Pihak sekolah / warga sekolah, termasuk orang tua siswa harus tetap menjaga kesehatan dan melaknakan prokes disiplin dengan ketat,
  • Mulai berlatih hidup dari pandemi ke endemi,
  • Menyusun POS (prosedur Operasional Standar) pelaksanaan PTMT dimasa endemic,
  • Meningkatkan dan Menjalin kerjasama dengan pihak lain secara tertulis dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
  • Menyusun laporan pelaksanaan PTMT kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, tembusan kepada Komite Sekolah dan orang tua siswa.

PTMT untuk mengatasi Learning Loss




2 comments for "Implementasi PTMT untuk mengatasi Learning Loss"

Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.