Pembiasaan Menyanyikan Lagu dan Yel-Yel Anti Bullying di Sekolah

 

Pembiasaan Menyanyikan Lagu dan Yel-Yel Anti Bullying di Sekolah

Raden Hidayat, S. Pd., M.M

 

Kasus bullying akhir-akhir ini semakin meningkat di sekolah, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat sebanyak 2.335 kasus pelanggaran yang masuk sebagai laporan kekerasan anak hingga Agustus 2023. Dari jumlah tersebut rinciannya yaitu anak korban pemenuhan  fasilitas pendidikan 27 kasus, anak korban kebijakan pendidikan 24 kasus, anak korban kekerasan fisik dan/ atau psikis 236 kasus, anak korban kekerasan seksuasl 487 kasus, dan banyak kasus-kasus lain yang tidak di adukan ke KPAI.

Dengan data tersebut menunjukkan dunia pendidikan kita sedang mengalami darurat kekerasan. Sekolah sebagai institusi yang berhadapan langsung dengan berbagai macam karakter siswa-siswinya, penting untuk mencari solusi terhadap permasalahan kasus bullying ini. Kebijakan sekolah harus menciptakan rasa aman dan ramah terhadap seluruh siswanya melalui kontrol pengawasan disiplin positif yang terus digiatkan disekolah.

Beberapa waktu yang lalu penulis menemukan sebuah lagu anti bullying di salah satu aplikasi tik tok, lagu ini diciptakan oleh seorang guru muda yang bernama Hendra Brudy mengubah lirik lagu Disini Senang menjadi lagu anti bulliying. Lagu ini banyak mengajarkan hal positif pada anak, semua adalah teman dan tidak boleh ada bullying yang terjadi. Lirik lagu yang dibagikan guru muda ini mendapatkan tanggapan positif dari warganet dan banyak yang memuji lagu tersebut. Berikut ini lirik lagu Anti Bullying dengan menggunakan nada lagu di sini Senang di sana Senang:

di sini teman

di sana teman

di mana-mana kita berteman

Tak ada musuh

Tak ada lawan

Semuanya saling menyayangi

Tidak ejek-ejekan

Tidak pukul-pukulan

Saling tolong dan sayang dengan teman

Tidak ejek-ejekan

Tidak pukul-pukulan

Saling tolong dan sayang dengan teman

Kemudian ditutup dengan Tepuk Anti Bullying yaitu:

Jangan suka

Menyakiti

Jangan suka

Menghakimi

Jangan suka

Caci Maki

Bullying-bullying no

Sayang teman yes

Menurut penulis lagu dan yel-yel ini penting diajarkan bahkan dijadikan lagu wajib di sekolah sebagai proses pembiasaan. Agar kasus di berbagai daerah di negara kita semakin menurun dan bahkan tidak terjadi kembali.

Salah seorang ilmuwan dari timur tengah, Al-Farabi di dalam bukunya, Great Book About Music, Al-Farabi mengatakan bahwa musik dapat membuat rasa tenang atau nyaman, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi, pengembangan spritual, dan menyembuhkan gangguan psikosomatik. Senada dengan hal itu hasil penelitian Ari Widyaningrum mahasiswi Universitas Negeri Semarang di tahun 2018 dengan judul “Lagu Anak sebagai Preventif Perilaku Bullying” menyimpulkan dalam abstracnya yaitu:

Lagu anak  merupakan  suatu  sarana  edukasi  yang  menyenangkan  (enjoyable)  bagi  anak yang sarat akan nilai-nilai karakter yang dapat dipahami dan diaplikasikan oleh anak atau peserta didik. Pembelajaran karakter menjadi lebih menarik dengan penggunaan musik yang populer dan mudah diingat oleh anak, meningkatkan motivasi menjadi karakter yang lebih baik. Dan kegiatan negatif seperti penindasan, kekerasan verbal dan  non  verbal  maupun  fisik  berkurang  dan  dapat  dihindari.  Sehingga lagu  anak dapat dijadikan sebagai media preventif dari tindakan bullying terutama dikalangan peserta didik.

Bagi penulis dengan mendapatkan lagu dan yel-yel tentang Anti Bullying ini merupakan hal yang luar biasa dan perlu diterapkan di sekolah dalam upaya meningkatkan anti bullying bagi siswa di sekolah.

 Beberapa langkah yang sudah penulis sebagai kepala sekolah di lembaga kami adalah dengan cara:

1.      Menginformasikan kepada seluruh stake holder di sekolah agar lagu dan yel-yel  Anti Bullying wajib diterapkan di sekolah.

2.      Mengajarkan dan melatihkan lagu dan yel-yel Anti Bullying kepada seluruh murid.

3.      Menerapkan lagu dan yel ini ketika akan memulai dan mengakhiri pelajaran.

4.      Memantau perkembangan atau kasus bullying di sekolah.

5.      Merefleksi program ini bersama stake holder.

Sampai saat ini program ini terus berlanjut di sekolah kami dan mendapatkan sambutan yang baik dari segenap stake holder dan memiliki harapan yang cerah dalam upaya mencegah kasus-kasus yang berkaitan dengan Bullying di sekolah. Semoga program ini akan terus berlanjut dan memberikan dampak yang positif bagi lembaga kami.

 

 

 

 

 

 

Profil Penulis

Nama penulis adalah Raden Hidayat, S. Pd., M.M, lahir di Sumenep, pada tanggal 3 Maret 1975. Saat ini bertugas sebagai kepala sekolah SDN Daleman III dan aktif sebagai narasumber Instruktur Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka. Pendidikan terakhir S2 WR Soepratman Surabaya.

Post a Comment for "Pembiasaan Menyanyikan Lagu dan Yel-Yel Anti Bullying di Sekolah"