![]() |
source: https://kurikulum.kemdikbud.go.id/rujukan |
Pena Pendidikan-Kegiatan kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025 menjadi elemen strategis yang tidak hanya memperkaya pembelajaran di kelas, tetapi juga membentuk karakter dan kompetensi murid secara menyeluruh.
Dalam konteks transformasi pendidikan nasional, satuan pendidikan kini diharapkan mampu menghadirkan pengalaman belajar kokurikuler yang bermakna, menyenangkan, dan kontekstual. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap murid berkembang secara utuh—tidak hanya pada aspek akademik, tetapi juga emosional, sosial, spiritual, dan fisik.
Melalui integrasi kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler, satuan pendidikan diberi ruang untuk mengembangkan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) yang menyentuh berbagai sisi kemanusiaan peserta didik.
Khususnya, kegiatan kokurikuler menjadi jembatan yang efektif untuk menghubungkan teori pembelajaran di kelas dengan praktik kehidupan nyata yang lebih relevan dan kontekstual.
Penguatan Karakter Melalui Kegiatan Kokurikuler yang Bermakna
Kegiatan kokurikuler dalam pendidikan dasar dan menengah dirancang sebagai sarana pendalaman, penguatan, dan pengayaan terhadap pembelajaran intrakurikuler. Lebih dari sekadar kegiatan tambahan, kokurikuler menjadi bagian penting dalam mewujudkan delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu:
Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Berkebhinekaan global
Bernalar kritis
Kreatif
Gotong royong (kolaborasi)
Mandiri
Sehat jasmani dan rohani
Mampu berkomunikasi secara efektif
Delapan dimensi ini tidak hanya menjadi capaian akhir kurikulum, tetapi juga menjadi landasan dalam membentuk murid yang memiliki kepemimpinan berintegritas, profesionalisme tinggi, dan kemampuan transformasi sosial.
Oleh karena itu, kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya pelengkap, tetapi fondasi penting bagi pengembangan karakter siswa secara komprehensif.
Kegiatan kokurikuler yang disarankan mencakup pembelajaran kolaboratif lintas disiplin, proyek nyata berbasis isu lokal, hingga gerakan “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”.
Pendekatan ini menempatkan murid sebagai subjek aktif yang tidak hanya belajar berpikir, tetapi juga bertindak, merenung, dan terlibat langsung dalam dinamika sosial budaya yang membentuk kehidupan mereka.
Tujuan Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025
Tujuan utama dari implementasi kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025 adalah memberikan ruang belajar yang lebih otentik, kontekstual, dan memberdayakan bagi peserta didik. Dengan pendekatan ini, murid tidak hanya memahami materi secara kognitif, tetapi juga merasakan dan menghayati nilai-nilai kemanusiaan melalui tindakan nyata.
Kokurikuler juga menjadi medium strategis dalam menciptakan ekosistem belajar yang mindful, joyful, dan meaningful. Prinsip pembelajaran mendalam sebagaimana dikemukakan oleh Kemendikdasmen (2025) menekankan bahwa proses pendidikan harus menyentuh dimensi olah pikir, olah rasa, olah hati, dan olah raga secara terpadu.
Ini berarti satuan pendidikan perlu menyediakan pengalaman belajar yang utuh dan menyeluruh bagi setiap murid, sesuai dengan potensi, kebutuhan, dan kekuatan lingkungan sekitarnya.
Saat murid diajak bekerja dalam proyek tematik, menyelesaikan tantangan nyata, atau berpartisipasi dalam aksi sosial, maka mereka sedang mengembangkan kemampuan berpikir kritis, empati sosial, estetika, dan keterampilan motorik sekaligus. Inilah bentuk pembelajaran kokurikuler yang kontekstual dan holistik, yang mampu menjadikan sekolah sebagai tempat bertumbuh, bukan hanya tempat belajar.
Kokurikuler sebagai Pilar Penting Pendidikan Bermakna di Era Kurikulum Merdeka
Peran kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025 sangat krusial dalam membentuk murid yang berkarakter kuat, berpikir kritis, dan mampu berkontribusi secara nyata di masyarakat.
Dengan merancang kegiatan kokurikuler yang berorientasi pada pengembangan delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila, satuan pendidikan tidak hanya menjalankan kurikulum, tetapi juga membangun peradaban melalui pembelajaran yang holistik, kontekstual, dan menyenangkan.
Lebih dari itu, kokurikuler menjadi strategi pembelajaran yang mampu menyeimbangkan antara nalar dan nurani, antara keterampilan dan nilai, serta antara konsep dan aksi nyata.
Di sinilah letak urgensinya dalam mencetak generasi Indonesia yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga tangguh secara karakter, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan integritas dan kreativitas tinggi.
Materi dalam Panduan Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025
Makna dan Pentingnya Kokurikuler
1. Pengertian Kokurikuler.
2. Pentingnya Kokurikuler
3. Tujuan Kokurikuler.
4. Karakteristik Kokurikuler
B Kerangka Pembelajaran Kokurikuler
1. Praktik Pedagogis
2. Lingkungan Pembelajaran.
3. Kemitraan Pembelajaran
4. Pemanfaatan Teknologi Digital
C Perencanaan, Pelaksanaan, dan Asesmen Kokurikuler
1. Perencanaan Kokurikuler..
2. Pelaksanaan dan Asesmen Kokurikuler.
3. Pelaporan Hasil Kokurikuler.
D Evaluasi dan Tindak Lanjut Kokurikuler
1. Tujuan Evaluasi kegiatan Kokurikuler
2. Pelaksana Evaluasi kegiatan Kokurikuler
3. Model evaluasi kegiatan ..
4. Analisis Evaluasi kegiatan Kokurikuler.
5. Tindak lanjut .
UNDUH Panduan Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025
Silakan Unduh Panduan Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025, DI SINI.
Post a Comment for "Panduan Kegiatan Kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka Tahun 2025"
Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.