Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka 2025

Pena Pendidikan-Merumuskan Tujuan dan Alur Pembelajaran Kurikulum Merdeka 2025: Strategi Cerdas Mewujudkan Pembelajaran Bermakna dan Terarah

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka 2025, salah satu aspek paling krusial yang menentukan keberhasilan pembelajaran adalah perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Kedua komponen ini menjadi fondasi bagi guru dalam menyusun perencanaan yang sistematis, terukur, dan berorientasi pada Capaian Pembelajaran (CP) yang harus dicapai peserta didik di setiap fase.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam bagaimana guru dapat merancang TP dan ATP secara profesional, akurat, serta relevan dengan konteks belajar abad ke-21.

Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP)

Menurut panduan resmi Kurikulum Merdeka, langkah pertama yang harus dilakukan pendidik setelah memahami Capaian Pembelajaran (CP) adalah mengidentifikasi kata kunci dalam CP untuk kemudian merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP).

TP berfungsi sebagai peta jalan konkret yang menggambarkan kompetensi dan materi yang harus dikuasai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran. Pada tahap ini, guru tidak perlu langsung menentukan urutan pembelajaran, melainkan cukup memformulasikan tujuan-tujuan belajar yang operasional, spesifik, dan terukur.

Dua Komponen Esensial dalam Tujuan Pembelajaran

Dalam merumuskan TP yang efektif, guru wajib memperhatikan dua komponen utama:

Kompetensi (Ability/Skill)

Ini adalah kemampuan nyata yang perlu ditunjukkan atau didemonstrasikan oleh peserta didik. Guru perlu bertanya: “Apa keterampilan konkret yang harus dimiliki siswa setelah pembelajaran ini?” atau “Tahap berpikir apa yang ingin saya kembangkan pada diri mereka?”

Misalnya, pada mata pelajaran IPA, guru dapat merumuskan kompetensi “mampu menjelaskan proses fotosintesis secara lisan dan tertulis dengan bahasa ilmiah sederhana.”


Lingkup Materi (Content/Scope)

Ini mencakup konten, konsep utama, serta konteks belajar yang digunakan. Guru disarankan untuk mengaitkan materi dengan lingkungan sekitar peserta didik agar lebih bermakna.

Contoh: “Menggunakan konteks pengolahan hasil panen untuk memahami konsep persamaan linear di SMP.”

Kedua komponen ini menjadikan TP lebih konkret, kontekstual, dan relevan dengan dunia nyata, sesuai filosofi Merdeka Belajar.


Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Dari Konsep ke Aksi

Jika Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi akhir yang harus dikuasai peserta didik dalam satu fase, maka Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) adalah rangkaian sistematis dari TP yang membawa siswa mencapai CP tersebut.

Penyusunan ATP menjadi langkah penting dalam perencanaan jangka menengah pembelajaran. ATP memastikan setiap tujuan terhubung secara logis — dari kemampuan paling sederhana hingga kompleks.

Tiga cara guru dapat memperoleh ATP:

Merancang sendiri berdasarkan CP dan kebutuhan sekolah.

Mengembangkan atau memodifikasi contoh ATP yang sudah tersedia.

Menggunakan contoh ATP yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Prinsip-Prinsip Kunci dalam Menyusun ATP

Agar ATP benar-benar efektif dan kontekstual, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:

ATP bersifat umum dan mencakup satu fase penuh, bukan hanya target harian.

Disusun secara kolaboratif, melibatkan guru lintas kelas atau tingkatan dalam satu fase (contoh: guru kelas 1 dan 2 berkolaborasi untuk Fase A).

Linier dan logis, urut dari kemampuan dasar menuju kompleks, tanpa cabang yang membingungkan.

Dikembangkan sesuai karakteristik mata pelajaran, idealnya oleh guru yang memahami esensi konten tersebut.

Fokus pada pencapaian CP, bukan sekadar profil pelajar Pancasila atau strategi pembelajaran.

Tidak perlu lintas fase, kecuali pada pendidikan khusus yang menuntut penyesuaian tertentu.


Langkah-Langkah Teknis Penyusunan ATP yang Efektif

Analisis CP secara mendalam, temukan keterampilan inti dan konsep utama.

Rumuskan TP berdasarkan kata kunci dari CP.

Susun urutan TP secara sistematis, dari yang mudah ke yang sulit.

Pastikan koneksi antar TP jelas dan logis.

Tulis ATP secara ringkas dan operasional, menggunakan penomoran atau kode untuk menunjukkan urutan penyelesaian.

Uji konsistensi ATP dengan visi sekolah dan kebutuhan peserta didik.

Dengan langkah ini, guru dapat menghasilkan ATP yang adaptif, efisien, dan selaras dengan semangat Kurikulum Merdeka.


Dampak Positif TP dan ATP terhadap Pembelajaran

Ketika TP dan ATP disusun dengan benar, dampaknya sangat terasa:

Pembelajaran menjadi lebih terarah dan bermakna.

Guru memiliki panduan jelas untuk mengukur capaian belajar.

Peserta didik memahami tahapan perkembangan kompetensinya.

Sekolah dapat menyusun program lintas mata pelajaran yang saling mendukung.

Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dan penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan inti dari perencanaan pembelajaran yang efektif di era Kurikulum Merdeka. Melalui pemahaman mendalam terhadap CP, guru dapat menciptakan proses belajar yang adaptif, kolaboratif, dan berpihak pada peserta didik.

Dengan strategi yang matang, pendidikan Indonesia akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat, berpikir kritis, dan siap menghadapi tantangan global menuju Indonesia Emas 2045.

Perumusan Tujuan Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), Kurikulum Merdeka 2025, Capaian Pembelajaran (CP), Strategi Guru SD, Penyusunan ATP, Tujuan Pembelajaran Efektif, Pembelajaran Bermakna, Kurikulum Merdeka SD/MI, Merdeka Belajar.

Sumber: https://pusatinformasi.guru.kemendikdasmen.go.id/hc/id/articles/14151391154969-Perumusan-Tujuan-Pembelajaran-TP-dan-Penyusunan-Alur-Tujuan-Pembelajaran-ATP

Post a Comment for " Perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) dan Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Kurikulum Merdeka 2025"