STRATEGI PEMBELAJARAN PAI PADA MASA PANDEMI COVID - 19

 ACHMAD ZAINI

Pandemi Covid-19 telah menimbulkan banyak pengaruh dan perubahan di beberapa aspek kehidupan kehidupan manusia. Sehingga perlu ada respon cepat guna mendapat solusi atas perubahan yang terjadi. Setelah corona mewabah sejak awal Maret 2020 di Indonesia, maka Pemerintah telah menerbitkan kebijakan  strategis. Di antaranya; “ Bekerja dan Belajar di rumah (Work/ Study from Home). Hal ini berdampak pada dunia pendidikan, dengan adanya kebijakan mengubah sistem Pendidikan dari luring menjadi daring atau dengan sebutan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dampak permasalahan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran utama yang melibatkan pemahaman konsep dan praktik. Sehingga diperlukan strategi pembelajaran PAI untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan PAI.

Oleh karena itu, langkah strategis yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sumenep mempersiapkan diri, di antaranya adalah rapat dinas, yang di hadiri Kepala Sekolah, Guru, TU dan pengurus Komite sekolah. Hasil rapat dinas tersebut dibahas sistem pendidikan daring. termasuk upaya pemutusan covid-19 dengan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah, di lingkungan sekitar dan sekolah.

Salah satu hasil rapat tentang pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh, yakni membuat struktur organisasi sekolah, tugas wali kelas dan surat pemberitahuan kepada orangtua siswa kelas 7, 8 dan 9 baik melalui media sosial. seperti Whatsapp kelas atau wali murid tiap kelas, yang telah di buat oleh wali kelas, maupun disampaikan ke orangtua siswa. Tujuannya,  agar orang tua memahami bahwa anaknya harus belajar di rumah demi memutus rantai penyebaran Covid-19.

Wakasek kurikulum menyusun jadwal dan rencana belajar darurat Pandemi Covid-19. Pembelajaran dilaksanakan dari hari Senin hingga Jumat dimulai pukul 07.00 – 10.00 WIB, sabtu libur. Hal ini sesuai surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep. Setiap hari terdiri dari dua mata pelajaran dengan pemilihan media online diserahkan kepada bapak ibu guru, dan membuat absen online baik guru maupun siswa.

Wali kelas bersama bagian kesiswaan dan TU mendata siswa yang mempunyai telepon genggam versi android, dan nomer HP yang aktif, data tersebut diakses dari TU. Sesuai dengan pendataan ini ternyata ada sekitar 90% siswa memiliki telepon genggam android dan 10% siswa yang tidak memiliki telepon genggam dengan sistem luring, tetap memperhatikan prokes.

Wali kelas membuat grup belajar (class7-1,class 7-2,class 7-3, class 7-4, class 8-1, class 8-2, class 8-3, class 9.1 class, 9.2). WAG inilah digunakan sebagai kelas online. Baik untuk kegiatan pemberian materi, latihan, tugas, Penilaian Harian, Penilaian tengah semester, Penilaian akhir semester dan asessmen. Saya sebagai pengajar PAI dan juga wali kelas 8-1 juga membuat google classroom dengan mengundang guru dan siswa gabung kelas.

Pembelajaran jarak jauh (PJJ) mengharuskan guru dan siswa untuk memiliki telepon genggam android sebagai penghubung komunikasi dua arah bahkan dengan orangtua siswa, dan menunutut belajar penggunaan tehnologi tersebut. sebab menurut kemmapuan saya masih kurang menguasai beberapa teknologi atau aplikasi canggih untuk dijadikan alat penunjang belajar.

Metode yang digunakan pada pembelajaran jarak jauh, yaitu Zoom meeting, Youtube materi PAI, Quizizz, google Classroom, dan Google Form. Beberapa aplikasi sebenarnya dianggap hal biasa, sederhan. Tetapi bagi saya dan siswa awalnya sangat sulit untuk pelaksanaannya. Tetapi hal ini bisa berproses dengan baik dan ada kemauan belajar dan sharing sesama guru tentang banyak hal termasuk aplikasi tersebut.

Tujuan yang diharapkan tidak sesuai dengan yang akan dicapai pada pelaksanaan  pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan berbagai aplikasi. Sebab kondisi siswa belum sepenuhnya memahami beragam aplikasi yang canggih tersebut, seharusnya didukung prasarana yang memadai, dan ekonomi/pendapatan orang tua siswa tidak sama atau taraf menengah ke bawah.

Oleh karena itu orang tua siswa tidak bisa membimbing/mendampingi putra-putrinya untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini dikarenakan orangtua siswa biasanya sibuk pekerjaan diluar rumah, dan juga ada sebagian tidak memiliki telepon genggam android. Terdapat  siswa SMP Negeri 3 Sumenep memiliki gawai, tetapi tidak memiliki kuota atau paket data.

Strategi  mengatasi kendala pembelajaran jarak jauh (PJJ) di SMP Negeri 3 Sumenep dengan menggunakan grup WhatsApp kelas dan Google Classroom. Sebab kedua media ini lebih mudah diterapkan.

Saya sebagai Guru PAI dan Budi Pekerti, untuk menerapkan pendidikan karakter, maka dibuat jadwal pelaksanaan pembelajaran Jarak Jauh, terdiri dari :

a.    Video pembacaan doa, dilaksanakan setiap awal pembelajaran jarak jauh

b.    Video pembacaan yaasiin, dilaksanakan tiap hari Jum’at awal pembelajaran jarak jauh.

Kedua Video tersebut di share ke wali kelas 7, 8 dan 9

            Pembelajaran jarak jauh selama pandemi, guru dan siswa dapat melaksanakan dengan WAG dan google classroom sebagai pengganti Tatap muka sesungguhnya. Waktu PJJ dimulai pukul 07.00-11.00 WIB. Saya sebagai guru pengajar juga sebagai wali kelas mengatur jadwal pelaksanaan sebagai berikut :

1.    Pukul 19.00 (7 malam) WIB: melalui Whatsapp kelas 8-1, saya sebagai wali kelas memberikan jadwal pelajaran PJJ untuk hari besok, sekaligus meotivasi siswa untuk semangat belajar dan menyelesaikan tugas dari guru mapel, dengan dimulai kalimat “Assalamu’alaikum” tetap semangat belajar, sholat fardlu tepat waktu dan tetap taati protokol kesehatan”.

2.    Pukul 06.55- 07.00 WIB: membuka dengan “Assalamu’alaikum’’ menanyakan kabar/keadaan siswa”,dijawab siswa satu persatu “Wa’alaikum salam, Alhamdulillah baik”

3.    Pukul 07.00-07.10 WIB: mengingatkan siswa untuk mengisi daftar hadir melalui link daftar hadir atau absensi online yaitu https://bit.ly/3DaftarHadirVIII-1 .

4.    Pukul 07.10-07.15 WIB: membaca doa dari video yang dishare. Tiap hari Jumat pembacaan Q.S. Yaasiin .

5.    Pukul 07.15-07.28 WIB: menyanyikan Lagu Indonesia Raya.

6.    Pukul 07.30-08.30 WIB: mempersilahkan guru mata pelajaran pertama untuk menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan jadwal pelajaran, dengan kalimat “Disilakan Bapak/ Ibu untuk materi IPA, dijawab Terima kasih Pak. A. Zaini selaku wali kelas 8-1.

7.    Pukul 08.30-09.30 WIB: guru mapel jam pertama mengakhiri kegiatan belajar. Sebagai wali kelas menyampaikan kalimat Terima Kasih. Kemudian mempersilahkan guru mapel kedua untuk menyampaikan materi/tugas.

8.    Pukul 09.30 - 11.00 WIB: mengingatkan siswa untuk mengerjakan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan juga isi presensi secara online.

9.    Pukul 12.00 – 13.00 WIB, mengecek absen, jika terdapat siswa belum absen, melalui Whatsapp pribadi mengingatkan “Kamu sudah absen”, apabila ada tugas kerjakan.

10. Pukul 13.00 – 16.00 WIB, merekap presensi siswa sebagai laporan.

Penyampaian materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, saya bagi menjadi 4 keggiatan,

Pertama pembukaan, dengan kalimat “Asslamu’alaikum Wr.Wb” dijawab siswa Wa’alaikum salam, setiap siswa menjawab diberi kalimat “Alhamdulillah sudah menjawab salam”.jika ada siswa belum menjawab salam, diberi kata’Semoga menjawab,tetap semangat”.

Kedua, pemberian materi, disampaikan bentuk power point atau video pembelajaran sesuai KD materi disampaikan yang diunggah dari channel youtube. Pada power point terdapat dalil Naqly, siswa disuruh membaca melalui rekam suara/ audio suara dan dishare di WAG. Dan siswa diberi nilai atau bacaannya diperbaiki.

Ketiga, diskusi atau tanya jawab, jika materi berupa video siswa memberikan kesimpulan atau menjawab pertanyaan . dan tetap memotivasi siswa tetap semangat dan jaga kesehatan.

Keempat, pemberian tugas yang relevan disampaikan lewat whatsapp kelas, dan disampaikan ke siswa tiap materi baik PPT atau video, tugas, penilaian bisa di buka juga di google classroom. Siswa mengirim tugas atau menjawab pertanyaan ke google classroom dengan  mencantumkan nama lengkap, no. Absen dan Kelas. Tujuannya untuk mengukur sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

Strategi pendidikan karakter pada k egiatan pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan pada mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , melakukan komunikasi efektif dengan semua siswa walaupun keterbatasan waktu dan ruang, diantaranya; ada perbaikan kata/kalimat yang disampaikan siswa lewat whatsapp kelas, diantaranya: menjawab salam yang disingkat “W..salam”, ini dirubah menjadi Wa’alaikum salam “. Dan siswa menjawab dengan kalimat mohon maaf Bapak, ya. Terima kasih.

Hasil tugas atau penilaian setelah dicek di google classroom dikirim kembali melalui whatsapp pribadi siswa. Sebab hasil tersebut secara otomatis tersimpan dan ada skor.

Pembelajaran jarak jauh dengan  menggunakan aplikasi WhatsApp dan google Clasroom di masa pandemi covid-19. Hal ini merupakan tantangan bagi saya sebagai pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di SMP Negeri 3 Sumenep merasakan belajar di rumah memiliki banyak masalah menyebabkan menghambat pembelajaran yang ingin dicapai.

Permasalahan tersebut diantaranya:

1.    Saya sebagai guru, keterbatasan penguasaan Teknologi informasi, akses internet yang terbatas. Solusinya saya bertanya dan belajar cara mengoperasikan aplikasi kepada guru lain melalui Video call atau whatsapp dan pengadaan Wifi.

2.    Siswa masih ada yang belum bisa mengirim tugas ke google classroom. Solusinya bisa bertanya keluarga/teman terdekat atau buka canel youtube, tetapi tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Materi yang menarik bagi saya yaitu materi aqidah, contoh sifat wajib Allah. Saya menyampaikan pertanyaan melalui whatsapp kelas yaitu pertanyaan Allah itu ada. Kemudian siswa disuruh mencari bukti-bukti keberadaan Allah SWT, mulai dari terciptanya alam semesta dan bukti yang lain. Saya mengarahkan siswa untuk mencari Video melalui canel youtube a tau gambar relevan dengan materi tersebut.

Pengalaman yang menarik juga , siswa bertanya pada malam hari tentang tugas yang belum dimengerti. Sehingga ponsel harus on atau aktif sehari semalam untuk membalas pertanyaan-pertanyaan siswa secara online. Dengan banyaknya Whatsapp kelas mengakibatkan ponsel memori saya penuh.

Harapan saya , masa pandemi ini guru dapat merumuskan ulang perangkat pembelajaran yang ada, baik dari strategi, metode, media hingga evaluasi yang sesuai pembelajaran daring. Dan pandemi ini segera berakhir, sebab peran guru tidak dapat tergantikan dalam bentuk apapun dalam proses pembelajaran, karena guru sebagai teladan bagi siswa dalam menanamkan sikap, budi pekerti dan pembentukan karakter .

Nasihat saya bagi siswa,antara lain:

1.    Kerjakan shalat fardlu yaitu shalat subuh, dzuhur, ashar, maqrib, Isya’

2.    Hormati dan taati kedua orangtua dan guru

3.    Jangan membuat kerusakan di muka bumi

4.    Belajar lebih giat

5.    Baca dan pelajari Al-Qur’an

6.    Bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT

7.    Jaga kesehatan dengan protokol kesehatan pada masa pandemi

 

Profil Penulis

Drs. Achmad Zaini

Guru SMP Negeri 3 Sumenep dengan mapel Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pengalaman mengajar; Madrasah Ibtidaiyah  dan MadrasahTsanawiyah Nahdliyatul Islamiyah Blumbungan Pamekasan (1987-1991), Madrasah Aliyah dan SMK di Pondok Pesantren Al-Amien Putri 1 Prenduan (1997- 2000), mengajar di Pondok Pesantren Nurul Huda Pakandangan Barat Bluto. Prestasi juara II lomba Adminitrasi Madrasah Tingkat Kabupaten.


 


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Post a Comment for "STRATEGI PEMBELAJARAN PAI PADA MASA PANDEMI COVID - 19"