Mencetak Siswa Pelajar Pancasila

 Mencetak Siswa Pelajar Pancasila 

Dianna Ummijathie, S.Pd.

 

            Pelajar Pancasila merupakan upaya Kemendikbud untuk membentuk manusia Indonesia yang unggul. Artinya tidak kalah bersaing dengan orang-orang di luar negeri. Selain itu juga memiliki kepribadian Pancasila yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia. Menjadi unggul tidak hanya melalui pelajaran PPKn dan pelajaran Agama di kelas, namun pelajar Pancasila dilaksanakan lewat berbagai aktivitas positif di sekolah, rumah, dan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Adapun sikap yang ingin dikembangkan dalam pelajar Pancasila yaitu Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, Berkebhinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis, dan Kreatif. Dalam kehidupan sehari-hari, siswa wajib memahami dan menerapkan ajaran agama masing-masing, mengambil budaya dari luar yang positif dan mempertahankan jati diri sebagai bangsa yang berPancasila.

Dalam sekolah siswa wajib saling menolong terutama yang menyangkut kepentingan bersama, misalnya bergotong royong membersihkan kelas. Dengan bergotong royong pekerjaan menjadi ringan dan cepat selesai. Adanya keinginan dan motivasi dari dalam diri sendiri untuk maju dengan cara berdisiplin diri untuk terus belajar dan berusaha menggapainya. Mengasah kemampuan dengan cara memecahkan masalah dan mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima. Siswa juga diharapkan memiliki kreativitas yang tinggi yaitu mampu menciptakan karya yang orisinal (murni dari siswa) sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat sekitar.

Contoh nyata dari pelaksanaan pelajar Pancasila di Madrasah tempat saya mengajar yaitu adanya tanggung jawab bersama antara kepala madrasah, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat sekitar dalam setiap kegiatan di madrasah. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang dilaksanakan, seperti kegiatan literasi madrasah dengan membuat pojok baca di setiap kelas dan mengoptimalkan peran perpustakaan dengan membuat jadwal kunjungan wajib ke perpustakaan madrasah.

Pelajar Pancasila merupakan pelajar yang memiliki akhlak serta memahami ajaran agamanya, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Memiliki sikap beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia. Salah satu elemennya yaitu akhlak beragama yang telah diterapkan di madrasah, seperti menghormati dan bersikap sopan kepada guru, memberi salam ketika bertemu guru, menghargai teman baik yang lebih tua maupun muda, menjenguk teman yang sakit, dan tidak bertengkar dengan teman.

Berakhlak terhadap alam juga merupakan elemen dari sikap berakhlak mulia dalam profil pelajar Pancasila. Penerapannya yaitu siswa selalu menjaga kebersihan lingkungan madrasah, dengan cara membuang sampah pada tempatnya, memungut jika terdapat sampah berserakan di halaman madrasah, merawat kelas agar selalu bersih, serta menanam tanaman di depan kelas.

Siswa di madrasah diharapkan mampu melestarikan budaya maupun adat istiadat leluhur, berinteraksi dengan budaya daerah lain. Mengenal dan saling menghargai budaya lain, selain mengenal dan mempelajari budayanya sendiri. Penerapannya dengan mempelajari tarian dan alat musik lokal. Memakai pakaian adat pada acara-acara tertentu, misalnya karnaval. Menggunakan bahasa daerah di lingkungan madrasah dan keluarga. Pelestarian budaya tersebut merupakan upaya untuk melindungi dari kemusnahan.

Selain itu, siswa juga dididik untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan sekitar, mau berbagi dan berkolaborasi. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa diajak untuk bisa berkomunikasi dengan baik, menyampaikan pendapat, dan mengajukan pertanyaan yang relevan sebagai wujud rasa keingintahuan yang tinggi, sehingga siswa memperoleh informasi yang akurat. Siswa juga dididik untuk menghargai setiap pendapat yang disampaikan siswa lainnya dan tidak memaksakan kehendak dirinya sendiri. Guru harus terus berupaya mengajak siswa untuk bertindak proaktif terhadap keadaan di lingkungan sosialnya, seperti membantu teman yang kesusahan. Sehingga siswa dapat memahami apa yang dirasakan orang lain.

Guru diharapkan dapat memberi ruang bagi siswanya untuk berkarya sesuai minat, bakat, dan kesukaannya pada suatu hal. Upaya ini dilakukan untuk memberi dampak positif bagi siswa yaitu menumbuhkan kepercayaan dirinya, mandiri, serta belajar untuk memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.

Mencetak siswa pelajar Pancasila sangat penting dilakukan agar siswa menjadi pelajar yang berkarakter, kompeten, dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Siswa juga memiliki kesempatan untuk mempelajari berbagai permasalahan yang timbul di masyarakat, seperti anti radikalisme, budaya, teknologi dan kewirausahaan, kesehatan mental, perubahan iklim, dan kehidupan berdemokrasi.

Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia mengatakan bahwa: ”…perlulah anak-anak (Taman Siswa) kita dekatkan hidupnya kepada perikehidupan rakyat, agar supaya mereka tidak memiliki ‘pengetahuan’ saja tentang hidup rakyatnya, akan tetapi juga dapat ‘mengalaminya’ sendiri, dan kemudian tidak hidup berpisahan dengan rakyatnya.” (Sumber:Wikipedia).

Profil Penulis

 

Dianna Ummijathie, S.Pd., Guru MI Nurul Hasan Kejawan, Grujugan, Bondowoso. Mulai menulis sejak bergabung MediaGuru pada 2019, dan Komunitas Griya Literasi Bondowoso (GLB) pada 2020. Dia telah menulis dua buku tunggal berjudul Anakku Melatih Kesabaranku (2020), dan Spektrum Sunyi (2021), serta 65 buku antologi. Beberapa artikelnya dimuat di Majalah Literasi Indonesia, Majalah Elipsis dan Majalah Mimbar Pembangunan Agama (MPA) Kemenag. Jawa Timur. Telah 14 kali memenangi lomba menulis antologi MediaGuru.
Dia bisa dihubungi melalui e-mail: diannaummijathie@gmail.com. 
WhatsApp: 081331961232                                  

Post a Comment for " Mencetak Siswa Pelajar Pancasila "