Gerakan Numerasi Nasional 2025 Siap Ubah Paradigma Matematika Jadi Lebih Menyenangkan dan Kontekstual

Ditjen GTKPG Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Nunuk Suryani(https://www.kemendikdasmen.go.id/ editing canva.com/ ali harsojo)

Infopedia-Keren, sahabat semuanya. Nanti akan lebih mudah dalam belajar matematik bagi siswa setelah terobosan baru Kemendikdasmen ini. Asal muasalnya, dalam laporan Rapor Pendidikan tahun 2022, ditemukan bahwa dua dari tiga siswa Sekolah Dasar di Indonesia masih belum mencapai kompetensi dasar dalam numerasi. 

Data ini diperkuat oleh hasil studi PISA 2022, yang menunjukkan bahwa kemampuan sains peserta didik Indonesia berada di tingkat paling dasar. Anak-anak baru dapat mengenali fenomena ilmiah secara sederhana tanpa pemahaman mendalam.

Nah, tentu saja fenomena ini menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan, terutama dalam memperkuat kemampuan literasi dan numerasi siswa di tingkat dasar. Menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG), meluncurkan sebuah program unggulan: Gerakan Numerasi Nasional 2025.

Gerakan Numerasi Nasional: Strategi Revolusioner Mengubah Anggapan Matematika Sebagai Pelajaran Menakutkan

Melalui siaran langsung bertajuk “Ngopi Bareng Bu Nunuk” pada 30 April 2025, Dirjen GTKPG Nunuk Suryani menyampaikan bahwa numerasi seringkali disalahpahami sebagai sesuatu yang rumit dan menakutkan karena selalu dikaitkan dengan matematika. 

Akibatnya, banyak siswa merasa tidak percaya diri dan menghindari pembelajaran yang berkaitan dengan angka.

Padahal, menurut Nunuk, numerasi bukan sekadar menghitung angka, melainkan kemampuan berpikir logis, memahami pola, dan menyelesaikan masalah dalam konteks kehidupan nyata. Dengan pendekatan yang tepat, numerasi dapat menjadi keterampilan hidup yang menyenangkan dan sangat bermanfaat.

Melalui Gerakan Numerasi Nasional, pemerintah ingin menghadirkan metode pembelajaran numerasi yang kontekstual, kreatif, dan menyenangkan, sekaligus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem pendidikan. Tujuannya adalah membentuk budaya numerasi yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan zaman.


Numerasi Bukan Sekadar Matematika: Tiga Kompetensi Inti Guru dalam Implementasi Strategi Baru Pendidikan 2025

Salah satu aspek penting dari Gerakan Numerasi Nasional 2025 adalah peningkatan kapasitas guru. Menurut Rachmadi Widdiharto, Direktur Guru Pendidikan Dasar, terdapat tiga kompetensi utama yang harus dimiliki guru agar dapat sukses mengimplementasikan gerakan ini:


Kompetensi Profesional

Guru perlu memahami bahwa numerasi melampaui matematika. Pembelajaran numerasi seharusnya diintegrasikan ke berbagai mata pelajaran seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Agama, hingga Ekonomi. Pendekatan ini membantu siswa melihat numerasi sebagai sesuatu yang luas dan bermanfaat.


Kreativitas dalam Mendesain Pembelajaran Kontekstual

Guru dianjurkan menyusun metode pembelajaran yang menyenangkan dan dekat dengan keseharian siswa. Salah satu contohnya adalah kegiatan “Bincang Numerasi”, yaitu sesi diskusi ringan selama 10–15 menit setiap hari untuk menstimulasi pemikiran kritis dan logika siswa melalui pertanyaan sederhana yang mengasah nalar.


Pengembangan Profesional Berkelanjutan

Guru diharapkan aktif dalam pelatihan, bergabung dalam komunitas belajar, dan rutin melakukan refleksi pembelajaran. Peningkatan kapasitas dan kompetensi guru menjadi fondasi utama dalam menyukseskan transformasi numerasi di sekolah.


Inovasi Guru Daerah: Mengubah Matematika Jadi Game Seru Berbasis Coding dan AI

Cerita inspiratif datang dari Theresia Sri Rahayu, guru di SD Katolik Waimamongu, Sumba Tengah. Ia berhasil membalikkan persepsi negatif tentang matematika dengan mengembangkan permainan edukatif berbasis Coding AI yang mengadopsi pendekatan Realistic Mathematics Education (RME).

Model pembelajaran ini menggabungkan unsur numerasi dengan konteks nyata, termasuk nilai-nilai agama dan sains. Theresia menjelaskan bahwa ide ini muncul dari keresahan para siswa yang menganggap matematika membosankan dan sulit, apalagi menjelang ujian.

Berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru lainnya, Theresia menciptakan permainan yang memiliki beberapa level tantangan. Siswa tidak hanya antusias, tetapi juga menunjukkan peningkatan drastis dalam kemampuan berpikir kritis, rasa percaya diri, dan keberanian dalam menyampaikan pendapat.


Numerasi sebagai Keterampilan Hidup: Peran Kolaboratif Orang Tua, Sekolah, dan Masyarakat

Kesuksesan Gerakan Numerasi Nasional 2025 tidak hanya bergantung pada guru, tetapi juga pada sinergi orang tua, sekolah, dan masyarakat. Semua pihak memiliki tanggung jawab dalam membangun lingkungan belajar yang mendukung penguatan numerasi, baik di sekolah maupun di rumah.

Ketika numerasi dipandang sebagai keterampilan hidup, bukan semata pelajaran matematika, maka akan tercipta ekosistem pendidikan yang sehat, inklusif, dan progresif. Partisipasi aktif semua elemen masyarakat sangat krusial untuk menciptakan transformasi pendidikan yang berkelanjutan.

Gerakan Numerasi Nasional 2025 adalah tonggak penting dalam reformasi pendidikan Indonesia. Lebih dari sekadar program peningkatan kemampuan berhitung, inisiatif ini adalah strategi besar membentuk generasi masa depan yang mampu berpikir logis, sistematis, dan solutif.

Dengan menjadikan numerasi sebagai bagian dari budaya pembelajaran yang menyenangkan dan kontekstual, serta memperkuat peran guru dan komunitas pendidikan, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar secara nasional.

Post a Comment for "Gerakan Numerasi Nasional 2025 Siap Ubah Paradigma Matematika Jadi Lebih Menyenangkan dan Kontekstual"