Menu Buka dan Sahur Sederhana Tak Mengurangi Semangat Berpuasa (Ramadan Berkah)

Menu Buka dan Sahur Sederhana Tak Mengurangi Semangat Berpuasa

Kartini, S.Pd.I

 

Kami memang sebuah keluarga kecil yang dapat dibilang sangat sederhana. Dalam menu keseharian makan seadanya. Sejak tinggal serumah bersama dengan kakek, nenek, paman dan bibi, ibaratnya punya beras ataupun jagung segenggam kami sudah tenteram. Sebab, tinggal melengkapi sayur yang tumbuh disekitar pekarangan rumah, lauk cukup tahu, tempe itupun kalau ada uang untuk membelinya.


Jika tidak sang kakek sangat berinovatif dan kreatif yaitu pergi ke kebun sambil membawa benang nilon (snar) untuk menangkap burung puyuh yang berkeliaran, sambal menunggu burung puyuh tersebut terjerat kakek berkeliling dan kadang menemukan telurnya untuk dibawa pulang dimasak, karena kreatifnya jika tidak punya minyak goreng cukup dipanggang diatas tungku sambal menunggu nasi matang. Meskipun terkadang sambal berebut tapi tak mengurangi kehangatan dalam kebersamaan kami.

Hari demi hari, bulan berganti tahun dalam kesederhanaan tidak pernah mengurangi semangat orang tua untuk mendidik agar anak-anak dan cucu-cucunya taat menjalankan agama. Oleh karena ketekunan sang kakek dan nenek sebagai teladan walau terkesan keras berbuah manis, tumbuh anak dan cucu yang taat beragama pula.

Semasa kecilku hidup dimasyarakat yang sangat majemuk, dan masih awam sekali malah terkadang jika ada keluarga yang taat beragama justru malah ditertawakan, layaknya sejarah permulaan syiar Islam yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Kegigihan ayahku membuat keluargaku sering ditertawakan, diejek, dicemooh, kami cukup diam, dengan bersabar, bersyukur, dan berdoa terus membawa dampak positif yaitu makin bertambah jumlah yang menjalankan agama.

Mungkin bagi keluarga lain menu dibulan puasa tentu beda dengan menu keseharian boleh dikatakan lebih istimewa untuk menghormati dan menghargai setelah keseharian menahan lapar dan dahaga, apalagi para orang tua yang sedang membelajarkan puasa kepada anak-anaknya terutama bagi pemula, agar semangat.

Tapi bagi ayahku menunya tak jauh beda dengan hari-hari biasa yaitu seadanya, sambil berbuka bersama  sang ayah sambil mensehati anak dan cucunya, bahwa yang paling penting bukan makan yang lebih banyak dan lebih enak, tetapi seberapa bertambah banyak amal ibadahnya dan seberapa lebih nyaman menjalankan puasa dan serangkaian amalan yang mengikutinya.

Teladan sang ayah yang mengajarkan kesederhanaan, sangat terasa tatkala diterapkan kepada generasi penerusnya, menjadi anak-anak yang sederhana, senang berbagi kepada siapa saja, apa adanya, bahkan ketika berpuasa Ramadan selalu menjaga dan berusaha penuh dalam sebulan. Meskipun dengan menu berbuka dan sahur ala kadarnya tapi tak mengurangi semangatnya, sampai-sampai membeli baju lebaran menunggu malam takbiran pertanda rasa syukur telah meraih kemenangan, setelah menjalankan puasa secara penuh, tak tergoda dengan situasi dan kondisi yang mempengaruhinya.

Semoga kesederhanaan ini dapat menginspirasi para pembaca, bahwa kesederhanaan bukan penghalang untuk menjalankan perintah Tuhannya.

                Pada hari Jumat, tepatnya tanggal 24 Maret 2023 sang ayah dengan sepeda motor yang biasa menemani bekerja rewel perjalanan pun tidak lancar, dan hari itu pula sang ibu juga sedang tidak memiliki uang, ayah memberi uang belanja ke ibu Rp.15.000,- untuk menu buka puasa dengan anggota keluarga berjumlah 3.

                Sambil berbuka si-adik berkomentar seperti biasa tentang menu masakan ibuk, karena biasanya sebelum memasak ibu selalu bertanya tentang menu hari ini.

                Adik mengatakan:” Alhamdulillah..ibuk menu hari ini sangat lezat!” padahal hanya sayur kunci dan tahu goreng, sambil tersenyum..tapi sayang ibu ada yang kurang…

                Seorang ibu bertanya-tanya kurang apanya, ternyata adik sedang kangen dengan kakak yang jauh disana belum mudik. Kurang mbak…

Alhamdulillah terima kasih ya Allah …. Smoga kebersamaan keluarga dilebaran ini kami bisa smakin bermakna.

  

Tentang Penulis


Kartini, S.Pd.I. MIN 7 Blitar Jawa Timur

Post a Comment for "Menu Buka dan Sahur Sederhana Tak Mengurangi Semangat Berpuasa (Ramadan Berkah)"