Guru dan Gerakan Literasi Sekolah (Kata Sambutan dalam Buku Bedah Literasi Kelas)

Sahabat hebat semuanya. Bangga sekali mendapat apresiasi dan kata sambutan yang begitu dahsyat pada buku yang mengemas kegiatan literasi di kelas. Kegiatan literasi pengalaman guru mengajar di kelas. Hingga siswa menghasilkan karya. Sehingga, sangat bersyukur mendapat kata sambutan dari Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur. Berikut Kata Sambutan pada Buku BLK (Catatan Literasi Pak Guru)


Guru dan Gerakan Literasi Sekolah 

Drs. H.Teguh Sumarno, M.M.

Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur


Pemerintah telah mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Literasi Sekolah ini diharapkan dapat terlaksana sampai di semua jenjang  pendidikan persekolahan. Gerakan ini dimaksudkan untuk membangun kemampuan warga sekolah dalam mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas dan komprehensif. Dilakukan melalui berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilan berbahasa (membaca, menyimak, menulis, dan berbicara) sebagai basis utama. Dikembangkan pada kemampuan literasi lanjutan: finansial, digital, sains, serta budaya dan kewargaan.

Dengan dukungan regulasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan. Peran sekolah menjadi sentral sebagai basis kegiatan literasi ini. Kegiatan gerakan literasi ini akan berhasil efektif, jika  warga sekolah memikul tanggung jawab utama. Kepala sekolah, tenaga kependidikan, lebih-lebih guru dan  siswa sendiri merupakan elemen internal sebagai penentu kunci keberhasilan gerakan literasi. Guru sebagai petugas profesi bidang pendidikan yang berada di garda depan dalam proses pendidikan, dituntut memiliki kapasitas memadai dalam mengembangkan diri serta melaksanakan kegiatan literasi ini secara optimal.

Guru dengan kompetensi pedagogik yang dimilikinya, diharapkan dapat memahami karakteristik siswanya. Mulai dari karakter, keunikan, tingkat intelegensi sampai pada latar belakang sosial budaya siswa harus dipahami guru. Dengan kompetensi kepribadian yang harus dimiliki,guru dituntut menjadi pribadi teladan, dapat dicontoh, pribadi yang bersahaja, serta dapat menjadi pribadi yang utuh sebagai guru. Guru juga harus memiliki kompetensi sosial yang diwujudkan dengan kemampuan sosial yang memadai, memiliki kepekaan sosial, dapat bersosialisasi dengan seluruh warga internal dan eksternal sekolah serta dapat menampilkan diri sebagai makhluk sosial.

Puncaknya, guru profesional terwujud, sehingga kompetensi profesional dapat diaplikasikan dalam kegiatan di sekolah. Guru tersebut selalu bergerak terdepan dalam pengembangan kapasitasnya, berinovasi, visioner dalam program pendidikan dan pembelajaran serta mampu mengimplementasikan kegiatan yang telah diprogramkan pemerintah dan satuan pendidikan. Lebih dari itu, guru profesional kaya dengan ide dan gagasan dalam membangun peradaban pendidikan di satuan pendidikan.

Dalam pelaksanaan gerakan literasi sekolah, guru harus berperan aktif sebagai inisiator, fasilitator, motivator dan evaluator terhadap siswanya. Pada kegiatan literasi sekolah disatuan Sekolah Dasar (SD) khususnya, dilaksanakan dalam tiga tahap.Dimulai tahap pembiasaan, pengembangan, sampai pada tahap pembelajaran. Pada tahap pembiasaan, kegiatan yang dilaksanakan adalah membaca dengan pola yang menyenangkan.Pada tahap pengembangan, guru perlu melaksanakannya dengan baik dan konsisten dalam meningkatkan kemampuan literasi siswa melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan. Pada tahap pembelajaran, kegiatan literasi dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa pada semua muatan pelajaran.

Berdasarkan pengalaman profesionalnya, Saudara Ali Harsojo, M.Pd. seorang guru SDN Pajagalan 2 Kabupaten Sumenep telah melaksanakan gerakan literasi di sekolah sejak 4 tahun terakhir. Program dan kegiatan yang disusun secara sistematis dengan melibatkan pihak sekolah dan masyarakat. Sehingga, program dan kegiatan literasi yang dilaksanakan berbasis kelas,didapatkan dukungan semua pihak. Bahkan, telah banyak karya siswa yang berhasil diwujudkan dan mendapat apresiasi dari para pemerhati pendidikan.

Langkah strategis tersebut perlu terus dikembangkan, disebarluaskan dan dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak guna lebih berkembangnya kegiatan literasi kelas dan sekolah yang telah berjalan ini. Pentingnya mendapat dukungan dari wali siswa dan pihak eksternal lainnya, khususnya dinas pendidikan kabupaten-kota, menjadikan guru dapat secara leluasa mengembangkan potensi siswa menjadi siswa yang literat. Selanjutnya dapat menjadi kelas dan sekolah yang literat dengan proses yang cukup panjang.

Saudara Ali Harsojo, M. Pd. telah memulai dan mengembangkan gerakan literasi sekolah ini dengan progam dan kegiatan yang sistematis serta terarah. Beragamnya kegiatan literasi yang dilaksanakan dalam kelasnya menunjukkan bahwa kekayaan gagasan berliterasi telah dapat diwujudkan dengan tindakan nyata. Memulai kegiatan literasi kelas dari masa awal memang selalu ada hambatan yang terjadi. Akan tetapi, hambatan tersebut seharusnya menjadi tantangan agar dapat dilalui dengan semangat dan motivasi literasi yang tinggi.

Adanya kata sambutan dan kata pengantar pada buku karya siswa dari sejumlah pihak merupakan wujud dukungan strategis yang perlu untuk terus dikembangkan. Siswa dengan segala keunikannya tidaklah mungkin bergerak dengan sendirinya. Perlu guru yang peduli dan berkapasitas memadai untuk membimbing siswa agar mampu  potensinya dikembangkan.

Pada kesempatan ini, saya mengapresiasi dengan baik dan menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada penulis, Saudara Ali Harsojo, M.Pd. sebagai anggota PGRI di lingkungan provinsi Jawa Timur yang telah berbuat dan mengembangkan program kegiatan literasi di sekolah ini. Hal ini sangat relevan dengan program pemerintah tentang gerakan literasi sekolah dan gerakan literasi nasional serta Program Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menuju Provinsi Literasi.

Buku ini lahir sebagai karya penulis dalam mendokumentasikan dan mempublikasikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru. Buku ini juga merupakan representasi dari pengalamannya dalam melaksanakan dan mengembangkan kegiatan literasi di sekolah sebagai perwujudan kompentensi profesionalnya.

Akhirnya, saya ucapkan selamat dan sukses.Semoga buku ini menjadi inspirasi bagi guru lainnya. Sekaligus dapat dijadikan bahan bacaan bagi guru di setiap sekolah serta menjadi bahan bacaan di perpustakaan lainnya.

Selamat untuk terus berkarya dan salam literasi.

Surabaya, 7 September 2020

Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur

 

Ttd.

 

Drs. H.Teguh Sumarno, M.M.

NPA. 13331700018


Untuk memeroleh info lainnya terkait dengan buku, pendidikan dan pembelajaran, disarankan membaca juga:

Buku Non Fiksi

Buku Fiksi

Modul Pembelajaran

Cara Menulis Buku

Puisi

Cerpen

Esai

Opini

KTI

Terima kasih atas kunjungannnya. Semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Guru dan Gerakan Literasi Sekolah (Kata Sambutan dalam Buku Bedah Literasi Kelas)"