Emak-emak Ikutan Ngeblog

 

Perkenalan pertama kali face to face dengan blog pada tahun 2018. Waktu itu saya buat rumahnya, saya hiasi alakadarnya dan saya tinggalkan jejak dengan menulis apa adanya, Karena memang waktu itu betul-betul baru kenal blog. Setelah satu tulisan itu, rumah tersebut saya tinggalkan tanpa pernah saya kunjungi lagi sampai kemaren pertengahan September 2021 itu baru kunjungan pertama setelah sekian lama.

Kunjungan pertama ke blog yang saya buat tahun 2018 tersebutpun karena dapat tantangan dari seorang teman. Teman kenal di dunia maya. Teman yang kenal karena kecanggihan tekhnologi. Teman yang kenal karena satu buku di beberapa Buku Antologi. Dialah Pak Alee. Lengkapnya Ali Harsojo


Pak Alee memang luar biasa. Berawal dari satu buku Antologi pemenang di gurusiana, selanjutnya pak Alee mengajak atau memberikan tantangan antologi puisi, antologi pentigraf, antologi pantun dan Tulisan Perjalanan.  Hingga saat ini saya sudah punya dua buku Antologi puisi dan satu pentigraf pendidikan bersama teman-teman hebat yang dikomandani oleh Pak Alee. Luar biasa. Dan mohon maaf juga Pak Alee, antologi pantun saya tertinggal karena memang sedang banyak kegiatan, dan tulisan perkalanan juga belum bisa setorkan karena ternyata harus lengkap dengan tanggal dan waktunya. Mungkin lain kali saya akan coba juga Travel Wraiting ini.

Kembali ke blog, untuk kembali melihat rumah  yang sudah berdebu dan dipenuhi jaring laba-laba tersebutpun saya merasa ditantang Pak Alee. Beliau mengajak gabung di grup "Forum Penulis Blog". Saya tertarik. Waaaah keren ini. Maka saya kembali buka blognya, mulai menata lagi. Saya beranikan diri mengutak-atik fiturnya. Coba ganti judul, ganti warna, model tata letak, background dan sebagainya. Tulisan bapak ibu semua juga sangat membantu saya dalam menutak atik fitur di blog tersebut. Diskusi dan percakapan di WA juga jadi pedoman. Baca-baca petunjuk dari Pak Alee dan teman-teman di grup. Dan Alhamdulillah ternyata bisa.

Perasaannya luar biasa senang. Link tulisan saya kirimkan ke anak, ke grup teman-teman guru di sekolah dan teman-teman di komunitas. Di sana saya juga tuliskan kalau saya memang baru belajar menulis di blog. Ini tujuannya agar mereka tidak salah paham. Agar mereka tidak berkata “Oooo cuma seperti ini tulisannya?” atau kok blognya gersang ya?” dan lain sebagainya.

 Walau emak-emak, tapi saya  tidak mau ketinggalan dengan anak muda milenial yang cakap digital. Walau awalnya gemetaran, gelagapan takut salah klik fiturnya. Bahkan waktu japrian  dengan pak Alee ternyata tulisan saya yang pertama di tahun 2018 tersebut hanya judul, dan itupun ternyata belum dipublish, masih di draf. Itu saya baru tahu dari Pak Alee kemaren. Pak Aleenya kirim emoticon ketawa dan tulis"hanya segitu?"... saya ikutan balas emoticon ketawa dan tulis, "ya gitulah". Tapi sekarang mulai santai. Walau belum mahir menggunakan semua fiturnya . Namun yang jelas tantangan menulis di blog sudah terjawab. Mengomentari tulisan teman juga sudah bisa. Tampilan blognya lebih berwarna. Terimakasih Pak Alee, makasih teman-teman semua yang sudah membangkitkan semangat saya. Saling kunjung dan Saling support. Terimakasih teman-teman yang telah berkunjung dan meninggalkan jejak di blog saya. Terimakasih dengan tulisan teman-teman mengenai panduan penggunaan aplikasi ini. 

Tetap semangat,mau  belajar sepanjang hayat. Belajar apa saja, dimana saja, dan pada siapa saja. Asalkan semua untuk kebaikan. Dalam komunitas kami di sekolah bersama teman-teman ada istilah "Semua Murid Semua Guru". Jadi kita semua bisa belajar dari siapa saja dan orang lainpun bisa belajar dari kita. “Semua Murid Semua Guru juga bermaksud bahwa janganlah kita merasa lebih dari yang lain. Merasa lebih hebat atau lebih senior. Karena bagaimanapun, ada hal-hal yang terkadang tidak kita duga kita harus belajar dari yang yunior. Adakalanya juga kita belajar dari murid kita sendiri. Dan kamipun di taman Kanak-Kanak banyak belajar dari anak seperti., belajar kesabaran, belajar percaya diri dan belajar kreatif.

Tulisan yang kita buat di blog hendaklah tulisan yang bermakna. Hingga pembaca bisa mengambil nilai positif dari tulisan kita. Sekian, semoga semua yang kita lakukan diberkahi Allah. Menambah kebaikan demi kebaikan. Mari kita manfaatkan tekhnologi ini secara bijak.

Penulis: Fitri Nefrita

Untuk informasi pendidikan dan literasi lainnya, bisa dibaca juga:

Kumpulan Opini

Kumpulan Esai

Kumpulan Puisi

Kumpulan Cerpen

Kumpulan Informasi Kepegawaian

Kumpulan Informasi PPPK

Kumpulan Modul Pembelajaran

7 comments for " Emak-emak Ikutan Ngeblog"

  1. Wow... menarik sekali Bunda Fitri... alurnya jelas.. terima kasih sudah berbagi pengalaman... semoga panjang umur... salam semangat 💪

    ReplyDelete
  2. Keren bingits.
    Mak-mak hebring. Saya ngaku kalah deh.

    ReplyDelete
  3. aku juga mak mak bun dan baru belajar juga, semangat yuuuk

    ReplyDelete

Tinggalkan komentar Sahabat sebagai saran dan masukan yang sangat berharga untuk tetap belajar dan berbagi. Terima kasih atas kunjungannya.