Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM

 Aleepenaku.com-Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM. Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM ini sebagai informasi sangat penting bagi guru yang akan melaksanakan observasi kelas pada pengelolaan kinerja. Sebenarnya,menerapkan 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM tidak saja pada saat kegiatan observasi. Namun, setiap kegiatan pembelajaran juga perlu mengitegrasikan dengan perilaku sesuai dengan indikatornya.

Indikator Disiplin Positif

Fokus Perilaku : Guru melakukan Refleksi Dinamika Kelas untuk menerapkan kesepakatan kelas

- Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi dinamika kelas mengacu pada kesepakatan kelas:

- Guru menunjukkan kesediaan mendengarkan pandangan peserta didik tentang dinamika kelas

- Guru bersikap adaptif sehingga bersedia mengubah kesepakatan kelas bila diperlukan:


Fokus Perilaku : Guru melakukan Penguatan Positif terhadap perilaku yang sesuai atau mendukung kesepakatan kelas

- Guru memberi pujian terhadap perilaku peserta didik yang sesuai kesepakatan kelas:

- Guru memberi penguatan positif dengan beragam cara:

- Guru mengakui suatu perilaku positif secara spesifik dan menjelaskan alasannya:


Fokus Perilaku : Guru menfasilitasi peserta didik menyadari konsekuensi dan memperbaiki perilaku melanggarnya (restitusi)

- Guru membantu peserta didik menyadari konsekuensinya

- Guru mendengarkan sudut pandang peserta didik terhadap perilaku melanggarnya:

- Guru memberikan dukungan pada peserta didik dalam melakukan perbaikan perilakunya:

Indikator Instruksi Pembelajaran

Fokus Perilaku : Guru memberikan penjelasan yang mudah sesuai pemahaman awal peserta didik

Guru menampilkan visualisasi atau ilustrasi yang memudahkan pemahaman peserta didik:

Misalnya, jika guru sedang mengajar tentang sistem tata surya, guru dapat menggunakan gambar atau model tata surya untuk membantu visualisasi. Guru mungkin juga memutar video animasi yang menunjukkan pergerakan planet dalam tata surya. Visualisasi ini membantu peserta didik memahami konsep dengan lebih baik daripada hanya menggunakan teks atau penjelasan verbal.


Guru menjelaskan konsep yang sulit dengan bahasa yang mudah dipahami:

Misalnya, jika guru menjelaskan konsep matematika yang kompleks seperti integral, guru dapat menggunakan contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari dan bahasa yang sederhana. Guru bisa berkata, "Integral adalah cara kita menghitung luas di bawah kurva. Ini seperti kita menghitung luas sebuah taman dengan menghitung jumlah rumput di dalamnya."

Guru menjelaskan konsep disesuaikan hasil asesmen awal:

Misalnya, jika hasil asesmen awal menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik memiliki kesulitan dalam memahami konsep fisika tentang gaya, guru dapat menyesuaikan penjelasannya. Guru mungkin memulai dengan contoh konkret tentang bagaimana gaya bekerja dalam kehidupan sehari-hari, seperti mendorong atau menarik benda-benda di sekitar mereka, sebelum memperkenalkan konsep-konsep yang lebih abstrak.

Fokus Perilaku : Guru memberikan contoh kontekstual dan relevan dengan keseharian peserta didik

Guru menjelaskan konsep disertai dengan contoh yang familiar dengan kehidupan peserta didik:

Misalnya, jika guru mengajar tentang prinsip ekonomi penawaran dan permintaan, guru dapat menggunakan contoh yang akrab dengan kehidupan sehari-hari. Guru mungkin menjelaskan bagaimana harga barang tertentu naik atau turun berdasarkan ketersediaan dan permintaan, dan memberikan contoh nyata seperti harga tiket konser yang meningkat saat permintaan tinggi.

Guru menjelaskan konsep dikaitkan dengan isu atau topik sehari-hari yang relevan bagi peserta didik: Misalnya, jika guru mengajar tentang dampak perubahan iklim, guru dapat mengaitkan konsep ini dengan isu-isu lingkungan yang relevan bagi peserta didik, seperti polusi udara di kota mereka atau perubahan suhu yang terjadi di musim-musim tertentu. Guru mungkin membahas bagaimana perubahan iklim memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka dan mengapa penting untuk bertindak.

Guru memberi kesempatan pada peserta didik berbagi pengalaman yang relevan:

Misalnya, setelah menjelaskan konsep tentang keberagaman budaya, guru dapat memberi kesempatan pada peserta didik untuk berbagi pengalaman mereka sendiri tentang interaksi dengan budaya-budaya yang berbeda. Peserta didik dapat berbicara tentang kunjungan mereka ke tempat wisata yang berbeda atau pengalaman mereka dengan teman-teman dari latar belakang budaya yang beragam.

Fokus Perilaku : Guru menyampaikan penjelasan secara terstruktur dan logis

Guru menjelaskan konsep secara runtut dari tujuan, konsep inti, dan kesimpulan:

Misalnya, jika guru mengajar tentang teori evolusi, guru akan memulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran, seperti "Hari ini, kita akan memahami konsep dasar tentang bagaimana spesies berevolusi dari waktu ke waktu." Kemudian guru akan menjelaskan konsep inti teori evolusi, seperti seleksi alam atau adaptasi. Akhirnya, guru akan menyimpulkan pelajaran dengan merangkum poin-poin penting yang telah dibahas dan mengaitkannya kembali ke tujuan pembelajaran.

Guru menjelaskan materi baru dihubungkan dengan materi sebelumnya:

Misalnya, jika guru mengajar tentang pembagian pecahan, guru akan menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya tentang bilangan bulat dan operasi aritmatika dasar. Guru mungkin akan mengingatkan peserta didik tentang bagaimana mereka belajar tentang penjumlahan dan pengurangan, dan kemudian menjelaskan bagaimana pembagian pecahan merupakan ekstensi dari konsep-konsep tersebut.

Guru memberi penjelasan dan bimbingan langkah demi langkah disertai dengan demonstrasi:

Misalnya, jika guru mengajar tentang cara menyelesaikan persamaan kuadratik dengan menggunakan metode faktorisasi, guru akan memberikan penjelasan langkah demi langkah tentang bagaimana menemukan faktor-faktor yang tepat dan bagaimana menggunakan mereka untuk menyelesaikan persamaan. Selain itu, guru mungkin juga menunjukkan demonstrasi di papan tulis atau menggunakan alat visual untuk memperjelas konsep tersebut.

Indikator Ekspektasi Peserta Didik

Fokus Perilaku : Guru Mengkomunikasikan harapannya yang tinggi terhadap masa depan seluruh peserta didiknya

Fokus Perilaku yang dianjurkan:

- Guru mengenal nama setiap peserta didiknya beserta karakteristiknya:

- Guru menyampaikan cita-cita masa depan yang bermakna bagi peserta didik:

- Guru mendiskusikan harapan positif peserta didik tentang masa depannya:


Fokus Perilaku : Guru Mengkomunikasikan harapan positif terhadap semua peserta didik secara setara dan tanpa diskriminasi

Fokus Perilaku yang dianjurkan:

- Guru menyampaikan harapan positifnya secara terbuka dan berlaku bagi semua peserta didik:

- Guru memberikan dukungan tambahan pada peserta didik yang sudah berusaha meski belum berhasil

- Guru menyebutkan potensi peserta didik meski peserta didik sendiri tidak menyadarinya


Fokus Perilaku : Guru Memberikan tantangan yang bermakna disertai motivasi untuk mencapainya

Fokus Perilaku yang dianjurkan:

- Guru berdiskusi dengan peserta didik tentang tujuan hidup/cita-cita mereka:

- Menyediakan tantangan belajar yang relevan dengan pembelajaran dan bermakna bagi peserta didik:

- Menunjukkan keyakinan berulang kali bahwa peserta didiknya mampu mengatasi tantangan belajar

Indikator Perhatian dan Kepedulian

Fokus Perilaku : Guru menunjukkan empati untuk mendapatkan pemahaman utuh tentang peserta didik

Guru memberikan perhatian penuh ketika peserta didik berbicara:

Contoh: 

Ketika seorang peserta didik berbicara di kelas, guru dapat memastikan bahwa mereka memberikan perhatian penuh. Guru bisa melakukan ini dengan cara menghentikan kegiatan lain yang sedang berlangsung, seperti memberikan instruksi atau menjawab pertanyaan murid lain, dan fokus sepenuhnya pada peserta didik yang sedang berbicara. Guru juga dapat menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan ketertarikan dan mengangguk sebagai tanda mendengarkan dengan baik.

Guru mengajukan pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan pemahaman:

Contoh: 

Setelah seorang peserta didik selesai berbicara, guru dapat mengajukan pertanyaan lanjutan untuk memperdalam pemahaman tentang topik yang dibahas. Misalnya, jika seorang murid membagikan pendapatnya tentang suatu buku yang dibaca di kelas, guru dapat mengajukan pertanyaan seperti, "Apakah ada bagian tertentu dari buku yang membuatmu berpikir lebih dalam? Mengapa kamu merasa begitu?" Pertanyaan lanjutan ini membantu peserta didik untuk merenung dan mengartikulasikan pemikiran mereka dengan lebih baik.


Guru menunjukkan pengertian terhadap sudut pandang peserta didik:

Contoh: 

Saat berinteraksi dengan peserta didik, guru perlu menunjukkan pengertian dan empati terhadap sudut pandang mereka, bahkan jika berbeda dengan pandangan pribadi guru. Misalnya, jika seorang murid membagikan pengalaman pribadi atau pandangan yang berbeda dalam diskusi kelas, guru dapat merespons dengan kalimat seperti, "Terima kasih telah berbagi pengalamanmu. Saya mengerti bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda, dan penting bagi kita untuk saling mendengarkan dan menghargai perbedaan tersebut."


Fokus Perilaku : Guru menunjukkan pemahaman terhadap kebutuhan, kondisi dan karakteristik peserta didik

Guru melakukan pengamatan terhadap dinamika kelas untuk memahami peserta didik:

Contoh: 

Selama proses pembelajaran, guru secara aktif mengamati interaksi antara peserta didik, gaya belajar mereka, tingkat pemahaman, dan tingkat keterlibatan dalam pembelajaran. Guru juga memperhatikan respons peserta didik terhadap berbagai kegiatan dan materi pembelajaran. Dengan pengamatan ini, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan, minat, dan potensi masing-masing peserta didik, serta menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu mereka.


Guru melakukan interaksi positif yang menghargai keunikan peserta didik:

Contoh: 

Saat berinteraksi dengan peserta didik, guru mengambil sikap yang menghargai dan menghormati keunikan masing-masing individu. Misalnya, guru mengakui keberagaman minat, bakat, dan latar belakang peserta didik, serta memberikan pujian atau penghargaan atas kontribusi atau prestasi mereka. Guru juga memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk mengekspresikan diri mereka dengan bebas, tanpa takut akan penilaian negatif.


Guru meminta pendapat dan umpan balik dari peserta didik:

Contoh: 

Selama sesi pembelajaran atau sesi diskusi, guru secara teratur meminta pendapat dan umpan balik dari peserta didik tentang materi pembelajaran, metode pengajaran, atau kegiatan kelas. Guru memberikan ruang bagi peserta didik untuk berbicara dan berbagi pandangan mereka, serta menghargai setiap kontribusi yang diberikan. Guru juga menggunakan umpan balik dari peserta didik untuk mengevaluasi dan meningkatkan pengalaman belajar di kelas.


Fokus Perilaku : Guru mengakui dan menghargai usaha yang ditunjukkan peserta didik

Guru menunjukkan minat/keingintahuan terhadap aktivitas yang dilakukan murid:

Contoh: 

Ketika peserta didik sedang mengerjakan tugas di kelas, guru dapat berkeliling ruangan dan menunjukkan minat serta keingintahuan terhadap apa yang mereka lakukan. Guru bisa memberikan pujian kepada peserta didik yang sedang berkonsentrasi atau menanyakan kepada mereka tentang proses berpikir mereka dalam menyelesaikan tugas. Misalnya, guru bisa berkata, "Saya melihat kamu sedang fokus mengerjakan soal matematika. Apa yang membuatmu tertarik pada topik ini?"


Guru memberikan pujian terhadap usaha, bukan hasil akhir, yang ditunjukkan peserta didik:

Contoh: 

Ketika seorang peserta didik berusaha keras mengerjakan tugas, namun hasil akhirnya belum sempurna, guru dapat memberikan pujian yang menekankan usaha yang telah dilakukan. 

Guru menyampaikan dukungan terhadap usaha peserta didik di depan kelas:

Contoh: 

Saat memberikan umpan balik atau memberikan penghargaan di depan kelas, guru dapat menyampaikan dukungan kepada peserta didik atas usaha yang mereka lakukan. Guru bisa menunjukkan penghargaan terhadap kesungguhan dan ketekunan peserta didik dalam menghadapi tantangan.

Indikator Keteraturan Suasana Kelas

Contoh Modul / RPP yang terintegrasi fokus perilaku pada indikator keteraturan suasana kelas. 

1. Fokus perilaku: Guru melakukan komunikasi positif untuk membangun suasana kelas. ada 3 fokus perilaku yang dianjurkan, 

Perilaku guru 1: Guru memanggil murid dengan menyebut Namanya, bagian ini saya taruh dibagian pendahuluan, pada saat guru melakukan presensi, nah disini Guru memulai dengan memanggil setiap murid dengan menyebut namanya. Ini membantu menciptakan suasana yang inklusif dan menghargai kehadiran setiap individu di kelas

Perilaku Guru 2: guru menyampaikan harapan positif terhadap kelas, nah teman-teman bagian ini masih saya taruh dibagian pendahuluan ketika guru melakukan apersepsi dengan menyampaikan “menyampaikan harapan positif kepada kelas, seperti "Hari ini kita akan belajar tentang bangun datar dengan semangat dan antusiasme. Saya yakin kalian semua akan berpartisipasi aktif dan memperoleh pemahaman yang baik."

Fokus Perilaku Guru 3: guru melakukan aktivitas mencairkan suasana kelas, nah teman-teman bagian ini masih tetap saya taruh dibagian pendahuluan dengan melakukan aktivitas tepuk semangat, agar suasana kelas bisa cair, riang dan gembira


2. Fokus perilaku yang kedua yaitu : Guru melakukan strategi pengelompokan untuk mengaktifkan keterlibatan peserta didik, ada 3 fokus perilaku juga yang dianjurkan, pertama Guru mengelompokkan murid dengan menyampaikan tujuanny pada murid

Guru menyediakan beragam peran dalam kelompok agar semua anggota terlibat aktif

Guru mengajar murid untuk berinteraksi dan berperan aktif dalam kelompok

Contoh:

Guru mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Guru menjelaskan tujuan dari kegiatan kelompok hari ini. Guru menyampaikan pentingnya kerja sama dalam kelompok. Guru meminta siswa sebagia anggota kelompok harus terlibat aktif Sebagai fokus perilaku yang dianjurkan pada Guru mengelompokkan murid dengan menyampaikan tujuannya pada murid, 

Fokus perilaku yang dianjurkan dari Guru mengajar murid untuk berinteraksi dan berperan aktif dalam kelompok


3. Fokus perilaku Guru membuat dan Mengingatkan Aturan/Kesepakatan Kelas, juga ada 3 fokus perilaku yang dianjurkan diantaranya : 

Guru membuat aturan/kesepakatan kelas yang disetujui semua murid dan ditempel di kelas

Guru mengajak murid untuk mengingat aturan/kesepakatan kelas yang telah disepakati

Guru mengajak murid menilai seberapa efektif pelaksanaan aturan / kesepakatan kelas

Indikator Umpan Balik Konstruktif

Fokus Perilaku : Guru memberikan umpan balik spesifik dan berorientasi tujuan

Guru memberikan umpan balik dengan menyebut spesifik bagian tugas yang dinilai bagus atau perlu perbaikan:

Contoh: 

Setelah menerima tugas dari peserta didik, guru dapat memberikan umpan balik yang spesifik dengan menyoroti bagian-bagian tertentu dari tugas tersebut. Misalnya, guru bisa mengatakan, "Saya senang dengan cara kamu menyusun argumen dalam paragraf pertama, tetapi bagian analisis data masih perlu diperjelas untuk meningkatkan kejelasan."

Guru menghubungkan umpan balik dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai:

Contoh: 

Saat memberikan umpan balik, guru dapat menjelaskan bagaimana setiap poin umpan balik terkait dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Misalnya, guru bisa berkata, "Dengan lebih mengembangkan analisis data, kamu akan dapat memperkuat argumenmu dan memperjelas kesimpulan, yang sesuai dengan tujuan pembelajaran kita untuk meningkatkan keterampilan analitis."

Guru menggunakan pertanyaan untuk membantu peserta didik memunculkan ide perbaikan:

Contoh: 

Setelah memberikan umpan balik, guru dapat mengajukan pertanyaan kepada peserta didik untuk merangsang pemikiran kritis dan membantu mereka merumuskan ide perbaikan. Misalnya, guru bisa bertanya, "Bagaimana menurutmu kamu bisa lebih jelas dalam menganalisis data? Apa yang bisa kamu tambahkan untuk membuat analisismu lebih kuat?"

Fokus Perilaku : Guru memberikan umpan balik yang fokus pada proses atau usaha peserta didik

Guru memberikan umpan balik fokus pada usaha peserta didik untuk refleksi dan perbaikan:

Contoh: 

Setelah peserta didik menyelesaikan suatu tugas atau proyek, guru memberikan umpan balik yang menekankan pada proses refleksi dan perbaikan yang dilakukan oleh peserta didik. Misalnya, guru bisa berkata, "Saya melihat kamu telah melakukan upaya yang besar dalam menyelesaikan tugas ini. Bagaimana menurutmu proses yang kamu lalui? Apakah ada hal yang ingin kamu perbaiki untuk tugas selanjutnya?"

Guru menjelaskan keterkaitan usaha dengan hasil yang mungkin dicapai:

Contoh: 

Saat memberikan umpan balik, guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana usaha yang mereka lakukan dapat berdampak pada hasil yang dicapai. Misalnya, guru bisa berkata, "Semakin keras kamu bekerja dan semakin banyak waktu yang kamu habiskan untuk mempersiapkan tugas ini, semakin mungkin kamu akan mencapai hasil yang memuaskan. Usaha yang kamu lakukan sangat berdampak pada kualitas hasil akhir."

Guru membantu peserta didik melakukan refleksi terhadap usaha yang telah dilakukannya:

Contoh: Guru mengadakan sesi refleksi di kelas di mana peserta didik diminta untuk memikirkan proses kerja mereka dalam menyelesaikan suatu tugas atau proyek. Guru membantu peserta didik untuk mengidentifikasi apa yang telah dilakukan dengan baik dan di mana mungkin ada ruang untuk perbaikan. Misalnya, guru bisa bertanya, "Apa yang menjadi titik terang dalam usaha kamu untuk menyelesaikan tugas ini? Dan apa yang bisa menjadi area yang perlu diperbaiki?"

Fokus Perilaku : Guru menunjukkan kesediaan mendiskusikan umpan balik dengan peserta didik.

Guru membuka komunikasi untuk pertanyaan dan klarifikasi lebih lanjut:

Contoh: 

Setelah memberikan umpan balik kepada peserta didik, guru membuka kesempatan bagi mereka untuk bertanya atau meminta klarifikasi lebih lanjut. Guru menyatakan, "Saya telah memberikan umpan balik terkait tugas yang telah kalian kerjakan. Apakah ada yang ingin ditanyakan atau diperjelas lebih lanjut?"

Guru mendengarkan secara aktif tanggapan peserta didik terhadap umpan balik yang diterimanya:

Contoh: 

Setelah memberikan umpan balik, guru dengan penuh perhatian mendengarkan tanggapan peserta didik. Guru memastikan untuk memberikan ruang kepada mereka untuk mengekspresikan pendapat, perasaan, atau kebingungan terkait dengan umpan balik yang diberikan.

Guru menyediakan waktu untuk mendiskusikan umpan balik selama atau setelah kelas:

Contoh: 

Guru menyediakan waktu dalam sesi pembelajaran untuk mendiskusikan umpan balik yang diberikan, atau mengatur waktu konsultasi di luar jam pelajaran untuk membahas umpan balik lebih lanjut secara individual atau kelompok. Guru menekankan pentingnya refleksi dan pemahaman terhadap umpan balik tersebut untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik.

Indikator Aktivias Interaktif

Fokus Perilaku: Guru menfasilitasi kegiatan pembelajaran yang memberi peran pada semua peserta didik

Guru memotivasi semua peserta didik untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran:

Contoh: 

Guru menggunakan teknik-teknik pembelajaran yang memungkinkan partisipasi aktif semua peserta didik, seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau permainan peran. Guru juga memberikan pujian dan penghargaan kepada peserta didik yang berpartisipasi aktif, serta memberikan umpan balik positif untuk mendorong partisipasi lebih lanjut.

Guru menyediakan peran dalam kelompok untuk memastikan semua anggota mendapat peran:

Contoh: 

Saat membentuk kelompok untuk tugas atau proyek, guru memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki peran yang jelas dan relevan. Guru mungkin memberikan tugas spesifik kepada setiap anggota kelompok berdasarkan keahlian atau minat mereka, sehingga semua anggota kelompok merasa terlibat dan berkontribusi.

Guru memberi dukungan dan kesempatan pada peserta didik yang pasif untuk berperan:

Contoh: 

Jika ada peserta didik yang cenderung pasif dalam proses pembelajaran kelompok, guru memberikan dukungan tambahan dan kesempatan untuk berperan. Guru mungkin mengadakan pertemuan individu dengan peserta didik tersebut untuk mendengarkan perspektif mereka, memberikan dorongan, atau memberikan peran yang lebih sesuai dengan minat dan keterampilan mereka.

Guru mengajukan pertanyaan terbuka untuk memancing proses diskusi dan berpikir kritis:

Contoh: 

"Bagaimana menurut kalian teknologi telah memengaruhi cara kita berkomunikasi? Berikan contoh konkret dari pengalaman kalian sendiri atau dari kehidupan sehari-hari.“

Dengan pertanyaan ini, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpikir secara kritis tentang dampak teknologi terhadap komunikasi, serta memicu diskusi di antara mereka untuk berbagi pandangan dan pengalaman mereka.

Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan konsep yang dipelajari dengan konsep sebelumnya:

Contoh: 

"Bagaimana konsep hukum kekekalan energi yang telah kita pelajari sebelumnya terkait dengan konsep kerja dalam sistem energi alternatif?“

Dengan pertanyaan ini, guru membantu peserta didik untuk membuat hubungan antara konsep baru yang dipelajari dengan pengetahuan sebelumnya, sehingga membantu memperkuat pemahaman mereka tentang materi.

Guru mengajukan pertanyaan yang meminta peserta didik membandingkan dua konsep yang berbeda:

Contoh: 

"Apa perbedaan utama antara demokrasi representatif dan demokrasi langsung? Mana yang menurut kalian lebih efektif dalam mewujudkan partisipasi warga?"

Dengan pertanyaan ini, guru mendorong peserta didik untuk membandingkan dan menganalisis dua konsep yang berbeda, serta membantu mereka mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang kedua konsep tersebut.

Guru memotivasi peserta didik untuk menyampaikan pendapat secara terbuka:

Guru memulai diskusi dengan membuka ruang bagi peserta didik untuk menyampaikan pendapat mereka tanpa takut akan penilaian. Guru mungkin berkata, "Hari ini kita akan membahas topik yang menarik. Saya ingin mendengar pendapat kalian secara terbuka. Jangan ragu untuk berbagi pemikiran dan ide kalian."

Guru mengajukan pertanyaan yang memicu terjadinya diskusi kelompok:

Guru mengajukan pertanyaan terbuka yang memungkinkan peserta didik untuk berpikir secara mendalam dan memicu diskusi kelompok. Misalnya, "Apa pendapat kalian tentang masalah ini? Bagaimana kalian melihat solusi yang mungkin?"

Guru berkeliling kelas untuk memberikan bimbingan pada kelompok dalam berdiskusi:

Guru berjalan di antara kelompok-kelompok peserta didik untuk memberikan bimbingan, menjawab pertanyaan, dan memberikan arahan saat mereka berdiskusi. Guru mungkin memberikan dorongan dengan mengatakan, "Teruslah berdiskusi, saya akan ada di sekitar untuk membantu jika diperlukan."

Instruksi yang Adaptif

Upaya penyesuaian praktik pembelajaran sebagai respon terhadap respon peserta didik terhadap kebutuhan belajarnya untuk peningkatan efektivitas pembelajaran

Fokus Perilaku yang Diobservasi:

Guru melakukan strategi pembelajaran yang responsif terhadap peserta didik

PERILAKU YANG DIANJURKAN

Guru memulai pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan untuk memahami pemahaman awal peserta didik

Guru melakukan penyesuaian pembelajaran sesuai respon dari peserta didik

Guru melakukan penyesuaian penjelasan agar lebih relevan dan dipahami peserta didik


Guru melakukan penyesuaian pembelajaran mengacu kondisi, kebutuhan dan karakteristik peserta didik

PERILAKU YANG DIANJURKAN

Guru menggunakan strategi pembelajaran berdasarkan hasil asesmen awal/diagnosis 

Guru melakukan diferensiasi pembelajaran dengan setidaknya dua metode yang berbeda 

Guru menyediakan dukungan belajar bagi peserta didik yang membutuhkan


Guru merefleksikan praktik pembelajaran yang melibatkan peserta didik

PERILAKU YANG DIANJURKAN

Guru mengkomunikasikan analisis terhadap hasil asesmen formatif

Guru mengkomunikasikan hasil survei umpan balik terhadap praktik pembelajaran

Guru memandu diskusi refleksi untuk menilai efektivitas praktik pembelajaran


Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM

Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM >> UNDUH FILE 8 INDIKATOR PERILAKU 

Indikator Disiplin Positif

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Indikator Instruksi Pembelajaran

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Indikator Ekspektasi Peserta Didik

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Indikator Perhatian dan Kepedulian

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Indikator Keteraturan Suasana Kelas

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Indikator Umpan Balik Konstruktif

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Indikator Aktivias Interaktif

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Instruksi yang Adaptif

KLIK: UNDUH FILE MODUL AJAR TERINTEGRASI

Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM>>>DAPATKAN FILE

Demikian Informasi Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM. Semoga Bermanfaat.

Post a Comment for "Download File 8 Indikator Perilaku dalam Praktik Pembelajaran Observasi Kelas untuk Pelaksanaan Kinerja PMM"