Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum), Kurikulum Merdeka Belajar 2022

Aleepenaku.com-Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum), Kurikulum Merdeka Belajar 2022 yang digagas merupakan kurikulum yang dirancang untuk membantu guru dan satuan pendidikan dalam pemulihan kondisi masa pandemik. Jadi, setiap guru perlu terus belajar dan menyesuaikan diri. Mulai dari Program Sekolah Penggerak (PSP) dengan Struktur KurikulumGuru Penggerak, Merdeka Belajar,  Guru Belajar dan Berbagi dan lainnya. Untuk itu penting untuk memahami dokumen terkait PSP, Ruang Lingkup, dan Modul Pembelajaran yang digunakan.

Gambar SS: Materi PPT K. Prototipe

Nah, untuk Kurikulum Paradigma Baru (Kurikulum Prototipe) ini banyak dibahas dalam berbagai kegiatan maupun diskusi. Perlu diketahui, bahwa secara umum Fase dan Struktur Kurikulum Paradigma Baru Tahun 2022, sebagai berikut.
  1. Struktur Kurikulum
  2. Capaian Pembelajaran
  3. Fase Sekolah
  4. Jumlah Jam Pelajaran
  5. Asesmen Kolaboratif
  6. Pendekatan Pembelajaran
  7. Adanya Mata Pelajaran TIK di SMP
  8. Mata Pelajaran IPAS
  9. Tidak ada Program Peminatan di SMA
  10. Presentase Kejuruan 70%

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum), Kurikulum Merdeka Belajar 2022

Aleepenaku.com ingin berbagi bahan bacaan tentang Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 merupakan jawaban dalam rangka pemulihan kondisi Pendidikan yang dihadapi bangsa ini. Sebenarnya, Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 ini diterapkan atau implementasinya diawali dari Program Sekolah Penggerak. Dalam kurikulum program sekolah penggerak bermuara pada profil pelajar Pancasila. Salah satu tujuannya adalah seabgai langkah strategis dalam penguatan kompetensi dan karakter peserta didik atau siswa sebagai salah satu komponen penting dalam pelaksanaan atau aktivitas pembelajaran.

Dengan memahami dan menghayati mendalam, kita mengetahui bahwa sebenarnya Profil pelajar Pancasila merupakan manifestasi dari pelajar Indonesia. Yakni pelajar sepanjang hayat yang kompeten. Selain itu memiliki nilai luhur sesuai dengan karakteristik nilai-nilai Pancasila. Adapun karakteristik utama dari profil pelajar Pancasilan terdiri dari 6 karakter utama, yaitu:

Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,

Berkebinekaan global,

Bergotong royong,

Mandiri,

Bernalar kritis, dan

Kreatif.

Perlu diketahui bahwa kerangka dasar Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 terdiri dari beberapa aspek:

struktur kurikulum;

capaian pembelajaran (CP); dan

prinsip pembelajaran dan asesmen.

Dalam implementasi Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022, pemerintah telah berupaya terbaik dalam membantu guru dan satuan Pendidikan agar dapat menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Misalnya, memberikan ruang kepada penyelengara Pendidikan di tingkat satuan pendidian untuk menerapkan menyediakan beberapa kurikulum operasional yang relevan dengan kondisi khusus (saat pandemi) dan perangkat ajar maupun salah satu sumber bahan ajar, meskipun juga tersedia dalam bentuk soft file.

Selain itu, pemerintah melalui Kemendikbud memberikan akses luas kepada segenap guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensinya agar bisa belajar secara mandiri melalui bimtek dan worshop yang diadakan melalui akun milik guru.

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum), Kurikulum Merdeka Belajar 2022 PAUDDIKDASMEN dan SLB

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 untuk jenjang Pendidikan Anak Usรญa Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), serta Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) sebagai berikut:

1.   Jenjang PAUD, usia 5 - 6 tahun

Bermain adalah ciri khas dan intisari kurikulum dan pembelajaran di PAUD. Yakni konsep “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”. Di PAUD, istilah bermain berati belajar, dan bermain-belajar merupakan kegiatan yang esensial atau pokok untuk perkembangan yang optimal. Anak belajar melalui aktivitas bermain dengan menjelajahi lingkungannya. Tujuannya agar mengenali lingkungan sekitarnya. Anak Usia Dini perlu memeroleh Pendidikan dan pengalaman melalui kegiatan bermain. Oleh karena itulah maka, bermain menjadi dunia anak, sekaligus proses pembelajarannya.

Aktivitas lainnya adalah bermain-belajar berbasis buku bacaan anak. Tujuannya, agar akan mampu mengenal sekaligus menguatkan literasi secara dini. Maka, saat usia dini mengenalkan literasi dapat membangun minat baca anak. Namun, bukan berarti anak harus membaca sendiri. Namun, guru dapat membacakan buku anak dengan baik. Sehingga anak menjadi senang dan mampu memahami isi bacaan tersebut melalui cerita guru berdasarkan bahan bacaan anak.

Capaian Pembelajaran pada jenjang PAUD terdiri atas 3 (tiga) elemen pokok, yaitu:

Nilai agama dan budi pekerti;

Jati diri; dan

Dasar-dasar literasi, sains, teknologi, rekayasa, seni, dan matematika (STEAM).

2.   Jenjang SD

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 jenjang SD terdiri dari3 (tiga) Fase:

a) Fase A: Kelas I dan Kelas II;

b) Fase B: Kelas III dan Kelas IV; dan

c) Fase C:Kelas V dan Kelas VI.

Fase A adalah masa pengembangan dan penguatan kemampuan literasi dan numerasi dasar. Jumlah mata pelajaran dasar yang perlu diajarkan di Fase A terbatas. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) bukanlah mata pelajaran/ mapel wajib pada Fase A.

Muatan mata pelajaran (mapel) itu mulai diajarkan sejak masuk di awal Fase B (Kelas III). Mata pelajaran IPAS adalah mata pelajaran yang diberikan dengan tujuan untuk membangun kemampuan dasar untuk mempelajari ilmu pengetahuan (sains).

Sedangkan proporsionalitas beban belajar terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: pembelajaran intrakurikuler dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila (PPP) untuk Sekolah Dasar, dialokasikan sekitar 20% beban belajar per-tahun.

3.   Jenjang  SMP

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 SMP terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D.

Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII dan Kelas IX. Proporsi beban belajar terbagi menjadi 2, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.

Beban belajar dapat dilaksanakan dalam bentuk Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS). Dalam hal ini, jika satuan pendidikan SMP menyelenggarakan SKS, maka satuan pendidikan mengacu kepada ketentuan pada peraturan tentang penyelenggaraan SKS yang berlaku.

4.   Jenjang SMA

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 SMA

Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:

a) Fase E untuk Kelas X; dan

b) Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII. Di Kelas X,

Peserta didik akan mengikuti mata pelajaran yang sama dengan di SMP yaitu mata pelajaran umum. Maka dimulai sejak kelas XI, peserta didik sudah menentukan mata pelajaran pilihan sesuai minat dan bakatnya.

Di jenjang SMA pengorganisasian Mapel mulai kelas XI. Pengorganisasian pembelajaran IPA atau IPS di SMA kelas XI.sebagai berikut;

a. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara terintegrasi. Pembelajaran berbasis tema, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau unit inkuiri lainnya;

b. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara bergantian dalam blok waktu yang terpisah.

c. mengajarkan muatan IPA atau IPS secara paralel, dengan JP terpisah seperti mata pelajaran yang berbeda-beda.

Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:

Kelompok mata pelajaran umum.

Setiap satuan Pendidikan jenjang SMA wajib membuka/mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA.

Kelompok mata pelajaran Matematika dan IPA (MIPA)

Setiap satuan Pendidikan jenjang SMA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.

Kelompok mata pelajaran IPS

Setiap satuan Pendidikan jenjang SMA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.

Kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya

Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di satuan Pendidikan jenjang SMA.

Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya

Capaian Pembelajaran untuk mata pelajaran Vokasi dikembangkan oleh satuan Pendidikan jenjang SMA bekerja sama dengan dunia kerja. Juga disesuaikan dengan potensi dan/atau kebutuhan sumber daya manusia di siswa SMA.

Satuan Pendidikan jenjang SMA wajib mengajarkan seluruh mata pelajaran dalam kelompok mata pelajaran umum. Juga membuka sekurangkurangnya 2 (dua) kelompok mata pelajaran pilihan (misalnya membuka kelompok mata pelajaran MIPA dan IPS, MIPA dan Bahasa dan Budaya, atau IPS dan Bahasa dan Budaya). Setiap peserta didik wajib memilih paling sedikit 2 (dua) kelompok mata pelajaran (mapel) pilihan disesuaikan dengan minat dan bakatnya.

Beban belajar dapat dilaksanakan di satuan Pendidikan jenjang SMA dapat dalam Sistem Paket atau Sistem Kredit Semester (SKS). Jika satuan Pendidikan jenjang SMA melaksanakan system paket, maka harus mengacu kepada ketentuan pada peraturan tentang penyelenggaraan SKS yang berlaku.

5.   Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 SLB

Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 SLB mengacu kepada struktur kurikulum SD, SMP, dan SMA yang disesuaikan untuk peserta didik berkebutuhan khusus.  

a. Jam pelajaran paling besar yaitu kelompok keterampilan (untuk SMPLB dan SMALB) dan mata pelajaran (maple) Seni dan Budaya untuk SDLB. Hal ini didasarkan pada penekanan kemandirian dan pengembangan keterampilan adaptif anak;

b. peserta didik SMPLB dan SMALB memilih 1 jenis keterampilan sesuai dengan bakatnya dan minat. Mulai fokus pada 1 (satu) jenis keterampilan dilaksanakan mulai di kelas VIII;

c. mata pelajaran Seni di SMPLB dan SMALB pada kelompok mata pelajaran umum bertujuan sebagai sarana apresiasi dan terapi. Sedangkan mata pelajaran (mapel) Seni pada kelompok keterampilan berfungsi sebagai pembekalan untuk profesi;

d. program kebutuhan khusus (PKK) bertujuan untuk membantu peserta didik memaksimalkan indera yang dimilikinya dan mengatasi keterbatasannya, dengan ketentuan sebagai berikut: 

1) bagi tunanetra merupakan pengembangan orientasi, mobilitas, sosial, dan komunikasi;

2) bagi tunarungu merupakan pengembangan komunikasi,persepsi bunyi, dan irama;

3) bagi tunagrahita merupakan pengembangan diri;

4) bagi tunadaksa merupakan pengembangan diri dan gerak; dan

5) bagi autis merupakan pengembangan komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku,

e. alokasi waktu jam pelajaran bersifat fleksibel sehingga satuan pendidikan dapat menyesuaikan beban belajar dengan karakteristik, kebutuhan belajar dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain; dan

f. satuan pendidikan melaksanakan program magang pada kelas XI paling sedikit 1 (satu) bulan.


Selengkapnya DOKUMEN KURIKULUM PROTOTIPE, Kurikulum Merdeka Belajar 2022, Dapat di Unduh di bawah ini.๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡๐Ÿ‘‡


=== UNDUH LENGKAP DOKUMEN KURIKULUM PROTOTIPE 2022 ===


Informasi yang dibutuhkan lainnya, unduh di bawah ini.


Demikian Informasi penting tentang Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum) 2022 admin aleepenaku. Simak Informasi Pendidikan, Budaya dan Literasi Bagi Guru. Semoga bermanfaat.

Ini bisa di unduh juga:
RPP dan Administrasi Guru Kelas dan Mapel๐Ÿ‘‡:

Post a Comment for "Struktur Kurikulum Prototipe (Prototype Curriculum), Kurikulum Merdeka Belajar 2022"