Mengenal Kurikulum Sekolah Penggerak

Bagi rekan guru yang sudah mengikuti program sekolah penggerak, tentu saja telah memahami dengan baik tentang program, profil, kurikulum dan segala hal yang terkait dengan sekolah penggerak. Sebab, beberapa waktu lalu telah dilaksanakan diklat online bagi sekolah penggerak.

Nah, bagaimana sekolah penggerak ini menjadi program yang luar biasa dari Kemendikbud?

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam laman sekolah penggerak bahwa program sekolah pengerak dilaunching atau dilaksanakan dalam upaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang maju dan berdaulat, mandiri dan memupuk kepribadian melalui terciptanya Pelajar Panasila. Program ini memiliki fokus ynag holistik. Yakni, pengembangan hasil belajar siswa secara menyeluruh yang meliputi kompetesi (literasi dan numerasi) dan karakter. Tentu saja harus dimulai dan diawali dengan SDM kepala sekolah dan guru yang unggul.

Sebenarnya, program sekolah penggerak bukanlah program baru semata. Tetapi, merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Pada praktiknya, program sekolah penggerak ini akan mengakselerasi sekolah. Baik negeri maupuan swasta. Harapannya, sekolah penggerak akan lebih maju selangkah atau dua langkah. Oleh karena itu, program sekolah penggerak ini dilakukan secara bertahap terintegrasi dengan ekosistem sekolah. Paga gilirannya semua sekolah akan menjadi program sekolah penggerak.

Saat ini, program sekolah penggerak ada di 34 provinsi dan 111 kabupaten kota seluruh Indonesia. Meliputi: sebanyak 343 PAUD, 1.116 Sekolah Dasar, 578 SMP, 382 SMA, dan 85 SLB. Sehingga total mencapai 2.500.

Adapun karakteristik sekolah penggerak yang dapat diketahui adalah sebagai berikut.

1. Program Kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerinta Daerah. Kominten Pemerintah daerah adalah kunci utama lancarnya program sekolah penggerak.

2. Intervensi dilakukan secara holistik. Mulai dari SDM sekolah, pembelajaran, perencanaan, digitalisasi dan pendampingan daerah.

3. Memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah. Baik sekolah negeri maupun swasta.

4. Pendampingan dilakukan selama 3 tahun pelajaran. Selanjutnya sekolah melakukan transformasi secara mandiri.

5. Program ini dilakukan secara terintegrasi dengan ekosistem. Sehingga pada akhirnya semua menjadi sekolah penggerak.

Bagaimana dengan kurikulum Sekolah Penggerak ini?

Sebenarnya, kurikulum sekolah penggerak ini melanjutkan proses peningkatan kualitas pembelajaran yang telah diinisiasi kurikulum-kurikulum sebelumnya.semua kurikulum sebelumnya itu baik. Saat ini yang dilakukan lebih kepada penyempurnaan kurikulum sebelumnya.

Kurikulum sekolah penggerak juga berbasis kompetensi,yaitu: aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap dirangkaikan atau disinergikan sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan. Tujuannya adalah membangun kompetensi yang utuh, dan dinyatakan sebagai Capaian Pembelajaran (CP).

Kemudian, program sekolah penggerak juga menganut pembelajaran yang feksibel, meliputi:

Capaian Pembelajaran disusun dalam fase-fase (2-3 tahun per fase), sehingga siswa memiliki kesempatan untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (TaRL), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajarnya.kemudian,muatan atau konten dikurangi agar siswa memiliki waktu yang memadai untuk menguasai kompetensi yang ditargetkan.Siswa tidak harus menguasai semua muatan pelajaran.

Program sekolah penggerak juga menerapkan karakter Pancasila, yaitu: adanya sinergi antara kegiatan pembelajaran di kelas dengan kegiatan non-rutin (projek) interdisipliner. Orientasi dari kerangka ini adalah pembentukan dan penguatan karakter berdasarkan kerangka Profil Pelajar Pancasila.

Kurikulum program sekolah penggerak juga menguatkan praktik kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan. Yakni, konteks yang sudah diatur dalam kurikulum sebelumnya.

Semoga bermanfaat.